Personal Taste episode 16 - Final - Part 1
Jin Ho, "Jadi menurut anda, Sang Go Jae adalah proyek gagal, iya kan?"
Jin Ho melanjutkan, Anda pernah berkata, Sang Go Jae adalah tempat dimana isteri dan putriku bisa bermimpi, tapi ternyata isteri anda meninggal dan putri anda mendapat luka batin.
Tapi profesor, tahukan anda apa yang paling membuat gagal sang go jae? yaitu anda sendiri. Anda, Prof Park, yang gagal bertanggung jawab pada putri anda. Yang membuatnya terluka selama ini.
Kae in marah, hentikan! Kau ini apa..? Bisa2nya berkata mengenai keluarga kami seolah-olah kau tahu semuanya? Jin Ho menjawab, Kae in sshi, kau bukan pembunuh ibumu. Kae in membalas, bagaimana cara aku hidup, apa artinya untukmu? Bukankah kau hanya memanfaatkanku saja ?
Kae in minta Jin Ho pergi, pergi! ayo pergi! Kae in langsung masuk ke dalam
Prof Park memandang Jin Ho, "Jangan..jangan pernah datang ke rumahku lagi! Pergi!"
Paginya, Kae in dan Young Sun beres2 di galery. Kae in sudah menyelesaikan sebagian besar furniture anak2nya dan ia harus memindahkan ke museum. Young Sun tanya apa Kae in mau memindahkan semua barang sendiri? Kae in minta bantuan Youn Sun tapi Young Sun tidak bisa karena anaknya harus disuntik.
Sang Jun datang membawa roti, Young Sun minta Sang Jun membantu Kae in, tapi Sang Jun juga tidak bisa, akhirnya keduanya berkata minta tolong Jin Ho saja. Kae in tidak menjawab dan mengalihkan pembicaraan, ah roti ini enak sekali, ayo makan..makan. Young Sun dan Sang Jun hanya menghela nafas saja.
Kae in tanpa sengaja mencuri dengar percakapan Young Sun dan Sang Jun. Sang jun berkata perusahaan mereka sedang gawat dan ia stress di dekat Jin Ho karena Jin Ho jadi gila kerja untuk melupakan Kae in. Sang Jun berkata jika salah paham kalau Jin Ho mencuri design Prof Park ini terus berlangsung, ia tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan perusahaan-nya.
Young Sun mendesah, ia tidak mengerti Jin Ho itu masih mencintai Kae in tapi mengapa bertingkah seperti itu. Kae in mendengar semuanya dan ia pergi diam2.
Kae in juga menenggelamkan diri di pekerjaan-nya sampai malam. Kae in tertidur di meja. Jin Ho masuk diam-diam. Jin Ho melihat Kae in tidur dan memandang dengan tatapan sedih dan rindu, lalu ia mengambil sweater Kae in dan menyelimuti Kae in. Jin Ho keluar.
"Kae in ah, Kae in ah, ayo bangun, mengapa kau tidur di sini?" Kae in terbangun dan ternyata Chang Ryul membangunkannya. Kae in bingung dan tanya apa Chang Ryul melihat ada orang tadi? Tapi Chang Ryul tidak melihat siapa2. Ini sudah malam, apa kau masih banyak kerjaan? Chang Ryul memaksa Kae in pulang. Ia ingin mengantar Kae in. Kae in berkata akan naik taksi saja, tapi Chang Ryul berkeras mengantarnya.
Akhirnya mereka berdua pulang dan tahu kan siapa yang melihat mereka...yap..Jeon Jin Ho, ada di mobil dan melihat keduanya.
Paginya, Prof Park dan Do bin ada di galeri. Do Bin menunjukkan sebuah design yang baru dan Prof Park terlihat kagum, milik siapa ini? Do Bin berkata itu karya Direktur Jeon Jin Ho. Prof Park terdiam.
Ayah Chang Ryul menemui Presdir Choi (ayah Do Bin), ia berkata perusahaan Jin Ho itu hampir bangkrut dan bahkan menghadapi tuntutan hukum. Presdir Choi kaget benarkah? Mereka tidak tahu ada yang mendengar percakapan mereka : Do Bin dan Prof Park mendengar dari luar.
Do bin berkata, kita menemui ayah nanti saja kalau ia sudah selesai dan Do Bin mengajak Prof Park makan. Do Bin berkata ia juga baru tahu sekarang mengenai Jin Ho. Park tanya mengapa Do Bin terus membela Jin Ho. Do Bin menjawab, kalau Direktur Jeon Jin Ho ingin mencuri desain Sang Go Jae, ia tidak akan muncul dengan design baru secepat ini. Ia sudah punya design sendiri tapi tidak mengatakannya pada Anda kan Profesor? Bagaimana menurut anda?
Park tanya lalu apa yang anda ingin saya lakukan? Do Bin berharap Prof Park tidak melewatkan design Jin Ho, tetap objektif menilainya, itu saja harapan saya. Prof Park menghela nafas.
Jin Ho dan Sang Jun dalam mobil, Sang Jun minta maaf dan mengusulkan agar Jin Ho tidak gengsi lagi dan minta pinjaman ke ayah Tae Hoon. Jin Hoo tidak menanggapi dan ia mendapat telp dari Do Bin.
Jin Ho menemui Do Bin, Do Bin mengenalkan Jin Ho pada 2 staf seniornya dan berkata mereka akan membantu Jin Ho. Kemudian setelah sendirian, Do Bin menawarkan pinjaman pada Jin Ho. Jin Ho menolaknya. Do Bin berkata, kita temankan, bukankah teman itu saling membantu jika ada kesulitan? Jin Ho menjawab, membantu yang lemah, aku kira itu bukan teman.
Do Bin berkata jika kau menolaknya juga, aku tidak tahu harus bagaimana lagi, apa benar kau tidak akan menerima bantuanku?
Do Bin akhirnya berterus terang, ia tidak mau Jin Ho tersingkir hanya karena kurang back-up. Do Bin berkata, sebenarnya Jin Ho lolos tapi panitia berkata Jin Ho kurang pengalaman, tapi pada dasarnya lolos dan masuk final. Jin Ho kaget. Do Bin menghela nafas, ini sebenarnya masih belum diumumkan, tapi aku berkata kau lolos, selamat.
Jin Ho tanya apa benar? Do Bin berkata ini baru permulaan, kau tidak akan menyerah kan? Do Bin menyarankan Jin Ho beristirahat ke villa-nya waktu itu, tapi kita tidak berangkat bersama. Dengan kata lain Do Bin sudah melepaskan Jin ho. (keren..I love Do Bin)
Do bin berkata pada In hee kalau Jin Ho akan pergi sebentar. Do Bin, In Hee mengunjungi pembukaan ruangan untuk anak2 karya Kae in, Do Bin senang sekali dengan hasil karya Kae in. In Hee masuk dan berkata ternyata hasilnya bagus juga, ia tidak menyangka. Kae in hanya tersenyum dan berkata terima kasih.
Sang Jun datang dengan bunga, Kae in senang dan Sang Jun berkata aigoo..saat seperti ini alangkah baiknya jika Jin Hoo datang mengucapkan selamat padamu. Kae in terdiam dan Sang Jun salah tingkah dan pergi. Tidak lama, Prof Park juga datang membawa bunga.
Akhirnya Ayah dan anak mulai bicara, oh one thing, aku suka design ruang duduknya, kontemporer keren...Kae in berkata ia ingin sekali hasil karyanya diakui ayahnya. Prof Park mengaku ia sangat egois dan memikirkan dirinya terus.
Prof Park berkata, ia sebenarnya juga mencintai Kae in sama seperti ibunya, hanya saja melihat Kae in tumbuh dengan minat yang sama dengan ibunya dan mengerjakan hal yang sama seperti ibunya membuatnya tidak tahan.
Prof Park mengaku Kae in sangat berbakat dan kau melakukan pekerjaan yang bagus. Kae in terharu, ayahnya mengangkat tangan Kae in dan berkata tangan ini dulu kecil sekali dan sekarang tampaknya kau sudah tumbuh besar.
Kae in dan ayahnya berpelukan. Jin ho melihat mereka dari jauh, tersenyum tipis dan pergi.
Kae in dan Prof Park jalan bergandengan tangan dan Kae in melihat Jin Ho sekilas. Kae in berkata pada ayahnya untuk masuk dulu, ada yang ingin ia lakukan.
Kae in mencari Jin Ho di seluruh galeri dan ia berusaha menelp Jin Ho, ternyata Jin ho tidak jauh. Kae in berkata "Mengapa kau mengikutiku?"
Jin Ho kaget dan menjawab, aku tidak mengikutimu. Kae in : aku tahu kau mengikutiku, saat aku tidur di ruang kerja, kau menyelimutiku, mengapa kau selalu begitu, semua yang kau katakan adalah bohong.
Jin Ho dalam keadaan self-destructive (istilahku), berkata : Ya, aku memang bohong dan Kae in sshi, karena kau sudah ada di sini, aku sekalian saja berkata kita tidak perlu bertemu lagi. Dan Jin Ho pergi.
Jin Ho ke Sang Go Jae dan mengepak barang2nya. Jin Ho masuk ke ruang kerja Kae in dan memandanginya..ia ingat saat Kae in menggunakan gergaji listrik itu untuk menunjukkan kalau Kae in punya harga diri. (wow..jin ho pasti depresi. masa ingat kejadian itu tp ngga ketawa..aku aja tetep ketawa..) Jin ho masuk ke kamar Kae in dan melihat si Jin no :) Dan Jin Ho ingat saat mengurut perut Kae in.
Jin Ho merasa berat meninggalkan Sang Go Jae (well, aku ingat ia pernah berkata sang go jae adalah rumah yang kukenal..hiks..babochorom...)
Do Bin memberi selamat pada Kae in dan kae in mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk menguji kemampuannya. Do Bin heran mengapa ia tidak melihat Jeon Jin Ho. KAe in mengaku mereka sudah putus. Do Bin berkata ia menyuruh Jin Ho istirahat sebentar di villanya. Kae in berkata Do Bin tidak perlu mengatakan ini padanya.
Do Bin kecewa dengan Kae in, saat ia melepas Jin Ho, ia pikir Kae in akan mencintai dan menjaga Jin Ho selamanya. Kae in berkata aku bukan orang yang dibutuhkannya.
Do Bin berkata jika demikian, ia merasa tidak perlu lagi berurusan dengan mereka berdua.
Di Sang Go Jae, Kae in memotong apel jadi dua dan memakannya. "Anak nakal, caramu memotong apel tidak berubah." kata Prof Park. Ayahnya minta juga dan Kae in memberikan setengah apelnya. Prof park mengamati apel itu dan tersenyum, jadi begitu.
Kae in heran, apa maksud ayah? Prof park berkata, anak itu, Jeon JinHo itu..dia membuat design museum Dahm berdasarkan apel ini. Kae in kaget, "Apel?" Ayahnya mengatakan sepertinya Jin Ho membuat design ini dengan memikirkan apel. Kae in ingat ia pernah memberikan apel mainan sebagai permintaan maaf, Kae in sadar Jin Ho ingin menggunakan gedung Dahm itu sebagai permintaan maaf padanya.
Kae in langsung berkata pada ayahnya, aku harus pergi, mungkin akan pulang terlambat.
Jin Ho ada di villa Do Bin, berdiri memandangi sungai di tengah hujan dan In hee muncul dengan payung, "Aku takut kau akan melompat ke sungai." Jin Ho berkata ia tidak butuh ini. In hee berkeras, jika kau seperti ini kau bisa sakit.
Kae in dalam perjalanan ke villa dengan taksi, ia menelp Do Bin dan minta alamat villanya. In hee membawa JinHo ke dalam villa, lihat kau demam kata In Hee. Jin Ho menyingkirkan tangan In Hee, ini sudah malam, pulanglah. In hee berkata ia akan cari obat.
Jin Ho menyandar ke sofa, dan sambil memejamkan mata ia berkata, "Kim In Hee sshi..biarpun kau ada di sini, aku tidak punya ruang untukmu. Jadi pergilah. Aku sakit sekarang ini karena tidak ada orang yang mengerti hatiku. Pergilah."
In hee berkeras, ia tidak minta Jin Ho mengubah hatinya sekarang, tapi ia akan menunggu dan siapa tahu 1 tahun..2 tahun..hatimu akan berubah dan kau tidak bisa tanpa diriku. Jin ho berdiri, In hee : mau kemana? Jin Ho berkata ia akan tidur di mobil. In hee terdiam.
In hee keluar dari villa dan sampai halaman ia bertemu Kae in yang baru datang. Keduanya melampiaskan semuanya.
Kae in berkata diantara dirinya dan Jin Ho..tidak ada ruang untuk In hee. In hee kesal dan berkata ia tahu Kae in tidak pernah menganggapnya teman Kae in hanya kasihan saja padanya. Kae in membalas, kau salah, kau adalah keluargaku. In hee mendengus, keluarga? aku hanya pura2 jadi keluargamu agar bisa tinggal di rumahmu.
Kae in terus berkata In hee bohong, kau melakukan banyak hal untukku, saat aku ada masalah dengan ayahku kau membantuku, bahkan kau mengaduk-aduk sampah untuk mencari foto ibuku, apa itu bukan dari hatimu?
In hee berkata ia membenci Kae in karena memiliki segalanya, semua yang ia inginkan yang sampai mati tidak akan pernah ia dapatkan. Kae in berkata In hee bodoh, kau bahkan tidak mengenal dirimu sendiri, kau memiliki semuanya.
Kae in akhirnya masuk ke villa dan ternyata Jin Ho tidak ada di dalam, Kae in bingung dan keluar lagi. In hee masih berdiri di luar. In Hee berkata, "Jin Ho sakit dan meskipun demikian ia tidak ingin ada bersamaku, Jin Ho tidur di mobilnya, pergilah cari dia sendiri."
In Hee berkata, Jin ho tidak bisa melihatku meskipun aku ada di depannya, ia tidak melihat apa-apa. In Hee pergi. Oh..sekarang aku kasihan dengan In hee ...
To be continued.................
PS : Part 2-nya menyusul ya..soalnya aku ngga nyaman melihat-nya siang2 haha..anakku masih main di sekitarku bo...nanti kalau dia lihat gmn dong... :) Ini dulu ya....
Personal Taste 15
Personal Taste 14
Personal Taste 13
Personal Taste 12
Personal Taste 11
Personal Taste 10
Personal Taste 9
Personal Taste 8
Personal Taste 7
Personal Taste 6
Personal Taste 5
Personal Taste 4
Personal Taste 3
Personal Taste 2
Personal Taste 1
Syukuran Personal Taste
Personal Taste Novel