Ads 468x60px

Pages

Showing posts with label Bad Guy. Show all posts
Showing posts with label Bad Guy. Show all posts

Bad Guy episode 11

Jae in harus kembali kerja jadi dia menyandarkan kepala Gun wook ke dinding dan pergi.

Kedua detektif datang lagi ke kantor Haeshin. Detektif Gwak bukan mencari Hong Tae Sung tapi Shim gun Wook karena mulai curiga. Dia ingin tahu alibi Gun wook di malam saat kematian Choi Sun Young. Tanya apa Gun wook ke desa Mi Rang dan apa yang dilakukan Gun Wook di malam saat pertandingan bola Jepang-Korea?

Jae in lewat dan mengamati mereka. Gun wook menjawab kalau dia sedang bersama rekan2 stuntman-nya dan menjawab pertanyaan polisi tanpa menimbulkan kecurigaan. Tapi Gun Wook mulai terlihat grogi ketika Detektif Gwak tanya apa Gun Wook punya luka di punggung. Gun wook menjawab tidak punya.

Jae In heran, kenapa Gun wook bohong, karena Jae in tahu pasti Gun wook punya. Tapi heranku, Jae in belum juga curiga. Kedua detektif bisa menerima jawaban Gun wook so far.

Detektif Gwak berkata menurut saksi, punggung Gun wook mirip dengan pria yang ia lihat sedang bertengkar dengan Sun Young. Jae in merenung dan memikirkan ketika Gun wook tanya : Jae in ah, apa kau percaya padaku?

Tae Sung sedang berbunga-bunga dan menemui Jae in di gallery, lega ketika Ny. Shin tidak di tempat. Keduanya menikmati lukisan bersama, Jae in mengaku dulu suka sekali melukis tapi dia berhenti, tapi memandang lukisan ini dan membuatnya merasa nyaman. Tae sung menggandeng tangan Jae in.

Rekan Jae in melihat keduanya dan senang sekali karea temannya akan mendapatkan putra konglomerat.

Mo Ne mengunjungi Tae Ra dengan marah, apa yang terjadi ketika di villa. Mo Ne mendengar kalau Tae Ra dan Gun Wook ada di villa di Yang Pyung. Tae Ra cool dan berkata tidak ada apa-apa. Gun Wook pergi setelah tahu kau tidak ada dan aku menginap karena demam.

Mo Ne tidak percaya begitu saja, Aku mendengar pembicaraan kalian di kantor Tae Sung, apa yang kakak maksud dengan kesalahan, ada apa antara kalian berdua? Tae Ra tetap tenang dan berkata tidak ada apa-apa yang membuat Mo Ne semakin kesal dan pergi, tepat ketika Jaksa Park pulang. Jaksa Park heran melihat sikap Mo Ne akhir2 ini, aku dengar ia pacaran dengan seorang pria, aku dengar dari ibu mertua, ah pria macam apa yang membuat Mo Ne sampai seperti itu.

Mo Ne mencoba menghubungi ponsel Gun Wook lagi tapi tidak diangkat.

Gun Wook bertemu dengan Manager Kang dan curhat, gayanya meyakinkan, ia membuka percakapan dengan berkata seorang sunbae-ku terlibat investasi resiko tinggi dan aku kehilangan banyak uang karena dirinya, jadi aku tidak tertarik invest di bidang itu. Tuan Kang tanya apa nama perusahaan-nya? Team Acts, perusahan IT dan orang yang bertanggung jawab atas perusahaan itu adalah direktur dari Haeshin Grup, Hong Tae Kyun.

Tuan Kang terperanjat tapi pura2 tenang dan Gun Wook mengamati reaksinya lalu melanjutkan, sunbaeku hanya percaya kata2 Hong Tae Kyun saja dan akibatnya ia kehilangan uang jutaan dan memutuskan bunuh diri. Tuan Kang semakin tidak tenang. Gun Wook melanjutkan makan, Tuan Kang menerima telp, sepertinya dari Hong Tae Kyun dan ia permisi pergi. Sampai jumpa lagi.

Tuan Kang masuk mobilnya dan teringat kata2 Gun wook, Direktur Regional Hong Tae Kyun terkenal suka cari untung sendirian. Gun Wook mengamati mobil Tuan Kang yang menjauh.

Gun Wook menerima telp dari rekannya dan berkata dia (Tuan Kang) mulai menyadari, sekarang terserah padanya, apa mau terus berinvestasi saham resiko tinggi atau menendang Hong Tae Kyun dan menyelamatkan diri sendiri, kita lihat saja perkembangan-nya.

Tuan Kang bertemu Hong Tae Kyun di tepi sungai. Hong Tae Kyun berkata sudah lama tidak ketemu, sunbae. Aku menerima laporan saham Anti Bio di rumah, kenapa bisa begitu? Tuan Kang heran, kau menerimanya di rumah? Hong Tae Kyun membenarkan.

Tae Kyun berkata buang dokumen saham Anti Bio itu tapi tetap pertahankan dananya di account, kau harus mengirimkan uangnya jika aku memintanya. Aku percaya padamu sunbae, nanti kalau sudah selesai, aku akan bayar kau dengan besar.
Tuan Kang : Aku mengerti.
Tae Kyun : Aku pergi dulu.
Keduanya berpisah.

Sementara itu, Gun wook tidur di kursi malas-nya dengan pulas.

Jae in mengirim sms pada Tae Sung : kita ketemu jam 6. Tae Sung senyum dan tidak sabar lagi, kemudian langsung menuju galeri, justru di sana ia tidak sengaja mendengar percakapan teman Jae in dengan mantan Jae in, Gyo Han yang mencari Jae in. Teman Jae in kesal pada Gyo Han dan memanasi, Jae in sekarang keren kan, dia akan terbang ke langit. Gyo Han kaget, apa Jae in adalah pacar Hong Tae sung? Apa dia sudah gila?

Rekan Jae In berkata memangnya kenapa, Hong Tae sung adalah putra Haeshin grup dan apa kau tahu betapa susahnya Jae in menggaet playboy itu? Hong Tae Sung bahkan tidak menyadarinya. Gyo Han mengeluh, apa aku sudah melukainya demikian parah sampai ia seperti itu?

Tae sung terpukul dan keluar dari galeri dengan gontai, ia mengingat semua kejadian manis dengan Jae in dan kata2 rekan Jae in terngiang, apa kau tahu betapa sulitnya Jae In menggaet playboy itu? Tae Sung merasa sesak dan marah.

Tuan Hong marah dan berteriak pada Tae kyun, kembalikan semua uang yang sudah kau keluarkan dan jika ada satu sen pun yang tercecer awas! tae Kyun pusing. Ayahnya minta Tae Kyun meninggalkan Korea sebelum yang berwenang curiga. Tuan Hong tidak menerima alasan Tae Kyun, diam! kau yang memulai ini, kita tahu darimana asal uang yang kau pakai investasi, dari cabang di Amerika kan! Dan sekarang? Apa kau ingin menghadapi penyidik? Kau pergi saja sebelum masalahnya membesar. Tae Kyun keluar.

Di ruangan kerja Gun Wook, semua rekan kerjanya bingung dengan berita di ShinA.com, apa yang dimaksud itu direktur Hong Tae Kyun kita? Gun Wook santai saja, malah main game. Hong Tae Kyun berusaha menghubungi Manager Kang dan kesal karena sulit sekali, ia memerintah untuk memeriksa apa ada yang menghubungi manager Kang akhir2 ini.

Di dekat lift Tae Kyun berdiri berdampingan dengan Gun Wook dan terus bicara di telp. Gun Wook mendengarkan dengan santai. Tae kyun masuk duluan dan Gun Wook berdiri di depannya dan mengangkat telp, berkata Hyung..dengan pandangan ditujukan pada Tae kyun. Tidak mengatakan apa-apa hanya senyum tipis yang membuat Hong Tae Kyun bingung.

Gun wook menghubungi Kak Jang dan minta tolong jika ada polisi tanya2, tolong diurus. Kak Jang berkata jangan cemas, kau tahu kemampuan aktingku kan, aku percaya kau bukan orang yang suka cari masalah. Tapi Kak Jang heran juga mengapa polisi memeriksa Gun wook.

Shim Gun Wook -sshi...

Tae Ra dan Gun Wook bertemu di lobby, Tae Ra memanggilnya! Pura2 tanya Tae sung untuk menghindari kecurigaan dan mendekat ke Gun Wook berkata kalau ia ingin bicara. Gun Wook mengajak Tae Ra ke auditorium kosong. Gun Wook berkata tempat ini biasanya terkunci, tapi ia pintar membuka pintu terkunci (maksud ganda: hati Tae ra yang terkunci). Tidak ada orang disini, apa yang ingin kau katakan padaku?

Tae Ra berkata kalau Mo ne mendengar pembicaraan mereka di kantor Tae Sung. Mo ne sepertinya curiga. Gun wook memandang Tae Ra dengan lembut sampai membuat wajah Tae Ra panas dan ia berkata berhenti memandangiku! Apa kau dengar apa kataku? Mo ne dengar pembicaraan kita, aku tidak tahu harus bagaimana. Selama itu Gun Wook terus memandang Tae Ra dengan his dangerous eyes, dan berkata, kalau tentang Mo ne, serahkan padaku, aku yang akan bicara dengannya.


Tiba2 penjaga datang dan Gun wook langsung menarik Tae Ra untuk sembunyi. Penjaga keluar dan mengunci pintu! bukan hanya itu tapi juga mematikan lampu, hayo..gelap2an berdua hahaha..

Gun Wook langsung menyalakan lampu karena sadar Tae ra pasti panik. Gun Wook mencoba membuka pintu tapi gagal, aku bisa buka kalau dari luar tidak dari dalam, itu lain cerita. Tampang Gun Wook lucu. Benar saja, Tae Ra panik.

Gun Wook kurek2 telinga dan nyengir, aku akan belajar bagaimana membuka pintu dari dalam lain kali. Kata2 ini membuat Tae Ra ketawa, chemistry-nya dapet, aku akui itu.

Kau cantik kalau tertawa, kau jarang tertawa...

Gun wook lalu mendekati Tae ra dan memeluknya lembut.

Detektif Gwak datang dan mencari keterangan pada Kak Jang perihal Gun wook. Kak Jang berkata kalau saat kejadian, Gun wook semua sedang syuting, ketika disinggung mengenai luka, kak Jang menjawab Gun wook tidak punya luka. Ini membuat stuntman lain bingung karena ia tahu Gun wook punya luka, ia mau bicara tapi Kak Jang mendiamkannya. Membuat detektif Gwak semakin suspicious. ehm, Detektif Lee makin keren aja, sayang kurang diberdayakan disini.

Gun wook dan Tae Ra masih terkunci dan tiak tahu harus bagaimana, kalau memanggil bantuan, pasti akan tersebar rumor, sebaliknya mereka mungkin akan terkurung di tempat ini sementara waktu. Gun Wook menyarankan, bagaimana kalau kita menunggu saja? Ya apa boleh buat kan?

Gun wook mengajak Tae Ra pura2 menonton film dan berkata agar Tae Ra berimajinasi, membayangkan moment paling berkesan di hidup Tae Ra diputar di layar, wah kalao ada ahli hypnotheraphy kaya Gun wook laris kali ya. Gun wook minta Tae Ra menutup matanya dan membayangkan-nya. Tae Ra kembali ke masa remajanya.

Memori Tae Ra, dia masih remaja dan melarikan diri dari pengawalnya/supir dan menikmati makan ddukkbokki dengan teman2 sekolahnya dan menyelinap melihat film.

Ternyata nonton Dirty Dancing (he, kita seumur ya Te Ra hahaha..Dirty Dancing oh Patrick Swayze..sayang dah meninggal) Tae Ra menghubungkan itu dengan kisah anak gadis keluarga kaya yang belajar dance dan jatuh cinta. Air mata menetes dari mata Tae Ra, dia berkata : Aku heran, cinta seperti apa yang pernah terjadi padaku?

Gun Wook dengan lembut meraih dagu Tae Ra dan menciumnya.

Tae sung tetap menemui Jae in dan mengajaknya belanja, menguji Jae in dengan barang2 mewah seperti tas karya designer, Jae in menolak tapi Tae Sung memaksanya menerima, itu untungnya punya pacar kaya. Jae in merasa senang dengan hadiah itu, sementara Tae sung mengamatinya dengan seksama, dan membuatnya yakin kalau Jae in hanya ingin uangnya. (eh ada tas gradasi, lucu juga, mataku juga ijo lihat tas ..)

Tae sung semakin kesal dan mengajak Jae in makan malam dengan membooking seluruh gedung hanya untuk mereka.

Detektif Gwak mendekati stuntman yang lain dan tanya2, stuntman itu mengakui kalau Gun wook memang memiliki bekas luka dan ia mulai panik, aku tidak melakukan apa-apa.

Gun Wook dan Tae Ra ketiduran di dalam auditorium dengan kepala saling bersandar. Sopir Kang menemukan keduanya dan tampak tidak senang. Tae Ra berkata tidak ada apa-apa dan bergegas pergi.
Tae Ra terlihat berat berpisah dengan Gun Wook dan Gun Wook tersenyum lembut pada Tae Ra.

Gun wook keluar dan detektif Gwak menunggunya untuk bertanya. Gun Wook tidak mempedulikan detektif Gwak dan terus pergi tapi Detektif Gwak memanggil: Hong Tae sung! Itu menghentikan Gun Wook. Gun wook terlihat tidak tenang tapi ia menoleh dan berkata direktur Hong Tae sung sudah pulang.

Detektif Gwak tahu, lalu berkata anda tampaknya punya banyak nama, Tae sung, Hong Tae Sung, Choi Tae Sung. Alibimu ketika malam kematian Choi Sun young meragukan, dan ada saksi yang melihatmu bertengkar malam itu. Ayo ikut ke kantor polisi untuk menjawab pertanyaan. Gun Wook ikut pergi dengan tersenyum.

Tae sung membawa Jae in ke salah satu hotel milik keluarganya, aku sudah meminjam kamar suite, jadi ayo keatas dan tidur bersama. Jae in tersinggung dan menampar Tae sung. Tae Sung membalas, bukankah itu yang kau inginkan? menjadi menantu keluarga kaya, bukankah ini yang akan terjadi kalau kau terus mengejarku? Semua sudah kau perhitungkan, benar kan? kau pasti ingin cincin di tanganmu kan, baik besok kita ke rumah orang tuaku, tapi malam ini kau harus ke atas.

Tae Sung : Aku harus mendapatkanmu, kau mendapatkan uangku, lalu apa masalahnya?

Jae in menantang, jika aku melakukannya, apa aku bisa jadi menantu Haeshin? aku tidak akan melakukan hanya untuk one-night-stand. Baik ayo kita lakukan.

Sampai di kamar suite itu, Jae in berkata ayo cepat kita lakukan saja dan mulai membuka kancing bajunya. Tae Sung juga membuka jaketnya, keduanya sama2 pura2 berani, siapa duluan yang mundur berarti kalah.

Tapi ponsel Jae in bunyi, ternyata Won In yang telp. Jae in menjawab ia sibuk kerja. Tae Sung menyindir, kau benar2 pembohong yang hebat, atau mungkin ini kau hitung sebagai pekerjaan.

Tae sung berkata Jae in sudah tidak membuatnya tertarik lagi, kita akhiri saja permainan ini. Tae Sung pergi, tapi Jae in memanggilnya, kapan waktunya berhenti, aku yang memutuskannya!

Tae Sung tanya kapan mulainya? kapan Jae in menyadari siapa dirinya. Apakah ketika kau meninggalkan Jepang dan meninggalkan pesan itu? Itulah mengapa ibuku melarangku untuk tidak berhubungan dengan wanita yang lebih rendah.

Jae in marah, Rendahan? Apa maksudmu? Kau tidak ada artinya tanpa uangmu, yang kau miliki hanya uang. Kau hanya anak haram yang selalu membuat masalah dan tidak pernah mendapat perhatian keluarga. Tapi kau tetap saja bertingkah kalau kau hebat!

Tae sung mendorong Jae in ke tembok, kita bisa mendapat apa yang kita inginkan. Jae in tidak tertarik dan berkata kau menyedihkan, dunia ini penuh pria kaya yang bisa kukejar (Gun Wook misalnya, ya kan?), Tapi kau, berapa banyak wanita yang akan menerimamu tanpa nama Haeshin Grup?

Jae in mengaku kalau ia iri dan ingin seperti Mo Ne atau Tae Ra, tapi itu bukan alasan satu2nya aku bisa sejauh ini. Awalnya memang adalah kebohongan seperti katamu, tapi...Tae sung berharap Jae in berkata dia benar2 menyukai Tae sung, Tapi Jae in tidak mengatakan itu, melainkan: Lupakan, aku tidak ingin melihatmu lagi.

Jae in keluar, Tae sung duduk di bawah merasa pedih.

Diluar, Jae in mendapat telp dari detektif Gwak, apa anda bisa ke kantor polisi, ada pertanyaan terakhir. Jae in tiba dan melihat seorang pria dalam kamar interogasi. Polisi minta Jae in mengenali bekas luka pria itu, polisi hanya membuka sedikit cermin satu arahnya dan memperlihatkan bekas luka itu pada Jae in.

Jae in samar2 ingat lukanya mirip, dan ia ingat luka Gun Wook, lalu ia menyingkapkan semua penutup cermin satu arah itu dan kaget melihat Gun wook yang ada disana.

Jae in kaget dan spontan berkata bukan dia orangnya, aku tidak yakin saat itu gelap, aku tidak bisa mengkonfirmasi. Jae in menenagkan diri dan detektif Lee mendekatinya, menawarkan minum dan Jae in tanya apa pria itu mungkin membunuh-nya? Detektif Lee kelepasan bicara kalau ternyata wanita itu adalah mantan pacar Tae Sung. Jae in kaget sekali.

Di dalam ruang interogasi, Detektif Gwak tidak mendapat apa-apa dari Gun wook. Gun Wook juga tidak memperlihatkan ekspresi apapun ketika diperlihatkan foto Sun young, dia cantik juga sayang dia mati.

Detektif Gwak berkata mungkin kau tidak tahan kakak-mu kencan dengan Tae Sung dan membunuhnya. Gun Wook balik tanya, jika kakak yang dicintainya mati, siapa yang tinggal? Mengapa aku harus membunuh satu2nya yang kucintai dalam hidup ini?

Detektif Gwak teriak, dan Gun Wook berkata, baik! Ya aku membunuhnya, itu kan maumu? Kau tanya terus dan aku berikan jawaban yang kau inginkan. Gun wook hampir saja kehilangan kesabaran-nya dan berkata tunjukkan bukti, bukan hanya berkeras kalau aku ini Tae sung. Aku bebas pergi kan?

Detektif Gwak tidak bisa menahan Gun wook lebih lama lagi dan mengijinkannya pergi, sebelum keluar, Gun wook untuk pertama kali pecah topeng-kacanya, dan berkata : "Apa kau tidak punya seseorang yang ingin kau lindungi? Apa kau tidak memiliki keluarga? Jika aku adalah pria itu, aku akan sangat ingin menyelamatkannya, karena ia keluarga."

Gun wook mengatakan itu sambil menahan air mata.

Gun wook pulang dan mendapati Jae in menunggunya. Ia masuk tanpa menggubris Jae in. Jae in berkata : Aku percaya padamu Gun Wook. Kau bisa mengatakannya padaku.

Jae in mendesak Gun wook ingin tahu apa yang terjadi, mereka berkata Hong Tae sung mencintai seseorang, wanita itu tidak ada hubungan-nya denganmu kan? katakan, mengapa kau ada di sana malam itu? apa yang terjadi? Aku ke kantor polisi tadi dan aku melihat bekas lukamu. Kau tidak bisa melihatku, tapi aku orang dibalik kaca itu.

Sekarang Gun Wook baru terkejut dan memandang Jae in.

Jae In : Kau mungkin bilang itu bukan kau tapi aku tahu itu kau. Malam saat pacar Tae Sung meninggal, kau ada di sana. Kau ingat aku menabrakmu dengan mobil, iya kan? Orang itu adalah aku.
Gun Wook : Kau melihatku?
Jae In : Jadi katakan padaku. Kau tidak ada sangkut pautnya dengan wanita itu kan? Aku hanya kebetulan menabrakmu malam itu kan?
Gun Wook : Apa yang ingin kau dengar?
Jae In : Gun Wook!
Gun Wook : Aku membunuhnya. jadi pulanglah.

Jae in kaget dan berdiri dan keluar.

Gun Wook melipat tangan dan tersiksa dengan kenangan pahit itu. Ternyata di malam naas itu, Gun Wook menyusul Sun Young ke atas dan mencegahnya lompat. Sun Young minta Gun wook mundur, Sun Young kurang hati2 dan terpeleset. Sun Young bergelantungan di atap gedung, Gun Wook berhasil menagkap tangannya dan susah payah menahan-nya.

Sun young tersenyum dan berkata lepaskan saja. Gun Wook menangis dan menolaknya. Sun Young berkata dengan lembut : Tae sung-ah. dan karena pegangan-nya licin, tangan Sun Young terlepas dan Sun Young jatuh ke bawah...

Siapa yang tidak trauma dengan pengalaman itu jadi wajar kalau Gun Wook menyalahkan dirinya atas kematian Sun young. Ia merasa gagal menyelamatkan Sun Young dan jika waktu bisa diputar, Gun wook pasti memilih untuk melepaskan Haeshin daripada kehilangan Sun young...

Jae in kembali lagi seperti waktu itu ketika ia masak untuk Gun Wook. Sekali lagi Jae in kembali dan berdiri di depan Gun wook.

Gun Wook mencoba menghindari Jae in tapi Jae in menghadangnya wow..dan memeluk Gun Wook, membuat Gun Wook tidak tahan dan pecah tangisnya.


Notes :


Skenarioku di ep 4 point 3 terbukti, itu kecelakaan, Gun Wook ingin menyelamatkan Sun young tapi gagal. Cuma motifnya lain, Sun young tidak ingin Gun wook menghancurkan Tae Sung, karena Sun young benar2 mencintai Tae sung. Sigh, memang pengalaman traumatik untuk siapapun. Ok, next apa? bed scene? hahaha Jae in kira2 pulang ngga ya..ah pasti pulang lah..kan Won in minta dibuatkan makanan, tapi dia bisa bikin mie instant :)

Bagus sih..tapi kok jadi melow banget ya ...dan what's the point gitu lo..


Bad Guy episode 10

Detektif Gwak dan Lee (akhirnya) sampai pada kesimpulan kalau anak yang lain itu (Gun Wook) masih hidup dan Sun Young adalah satu2nya yang tahu kalau ia pernah punya nama Tae sung, jadi sekarang ia punya nama lain? Aduh polisi2 ini, lama banget sih ngurus kasus bunuh diri aja, sudah keburu basi kasusnya.

Jae in mengantar Tae sung ke apartemennya. Membuat jus untuk mengatasi hangover-nya Tae sung, tapi Tae sung tanpa sadar menumpahkan jus itu ke baju Jae In. Basah deh..dan Jae in mengganti bajunya dengan kemeja Tae sung tapi tidak mengenakan bawahan. Jae in sengaja cari kesempatan menggoda Tae sung, karena baju basah kena jus di apartemen orang bukan alasan untuk buka baju, biarin aja basah. Lagian kenapa ngga pinjam jeans Tae Sung sekalian atau ada celana boxer ngga?

Jae in memperlakukan Tae Sung dengan penuh perhatian. Tae sung menolaknya, jangan baik padaku, nanti kau akan terluka. Semua wanita yang didekatku akan terluka

Tae sung : Aku membuangnya...karena aku tidak punya nyali melindunginya. Aku mungkin akan melakukannya lagi. Jadi berhentilah. Berhenti bersikap baik padaku. Apa yang akan kau dapatkan? Aku akan seperti ini dan kemudian akan membuangmu lagi. Aku akan membuangmu! Apa kau tidak mengerti aku? Aku tidak bisa berubah. Apa kau pikir keluargaku bisa berubah? Siapapun yang kutemui, aku hanya membuat mereka terluka. Aku adalah orang seperti itu.

Tae sung mengusir Jae in keluar dari apartemennya dan tidak membuka pintu untuknya. Padahal Jae In bajunya amburadul.

Jae in turun (kenapa turun harusnya tetap di atas aja dan telp Gun Wook dari sana), malu dengan pandangan sekuriti dan orang2, dia menelepon Gun Wook yang langsung datang menolongnya.

Gun wook tertegun melihat kondisi Jae in, tapi dia tidak banyak omong, dia tahu perasaan Jae in.

Gun Wook melepas jasnya dan memakaikan-nya untuk menutup pinggul Jae in. Menggandeng Jae in keluar tapi menyadari kalau Jae in hanya pakai kaus kaki.

Gun Wook langsung minta Jae in duduk dan memakaikan sepatunya untuk Jae in. Keduanya langsung keluar.

Jae in dengan baju kacau jalan di jalan raya. Gun Wook berbalik dan menggandeng Jae in agar jalan lebih cepat. Ia membawa Jae In ke toko baju, membelikan baju dan sepatu baru untuk Jae in. Gun wook tahu selera baju dan sepatu Jae in. Selama itu Jae in diam saja, ia seperti linglung dan Gun Wook juga diam saja hanya terlihat menyimpan emosi. Gun Wook berlutut dan memakaikan sepatu untuk Jae in.

Jae in mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Gun Wook tapi batal karena Gun Wook langsung berdiri dan membayar. Kasir tanya apa yang harus ia lakukan dengan kemeja ini. Gun Wook berkata buang saja. Kasir itu heran, ini baju designer ternama, tapi Gun Wook terlihat kesal dan berkata buang saja. Kasir itu diam (To Kasir, bw pulang aja..lumayan hahaha)

Gun Wook mengajak Jae In makan dan berkata kalau Jae in tidak mau mundur maka harus makan untuk mendapat tenaga. Gun wook menaruh kimchi di sendok Jae in dan tindakan Gun Wook itu membuat Jae in menangis, tapi kemudian ia bisa menahan diri. Tae Sung sadar dan melihat baju Jae in di dekat wastafel. Samar2 ia ingat kalau tadi sudah mengusir Jae in dan ia merasa menyesal, yup itu kalau you minum soju terlalu banyak man.

Tae Ra yang berlatih yoga tidak bisa konsentrasi, ia teringat Gun wook terus. Tae Sung menunggu Jae in di kantor tapi batal bicara dengannya karena ada teman Jae in yang memanggil Jae in.

Gun Wook ada di ruangannya, Tae Ra muncul dan mencari Tae Sung. Tae Ra memanggil Gun Wook ke kantor Tae Sung dan keduanya bicara.

Mo Ne juga memilih datang pada saat yang sama dengan pembawa bunga di belakangnya. Ia tanya pada seorang staf mana meja Gun wook dan minta pembawa bunga meletakkan bunga diatas mejanya.

Tae Ra berkata Mo Ne sedang belajar harmonika dan Gun wook seperti lupa, apa? Harmonika? Tae Ra mengeluh, kau bahkan sudah lupa. Mo Ne itu jarang berminat dengan sesuatu dalam waktu lama, tapi sekarang dia belajar harmonika dengan tekun karena kau. Gun Wook tidak tertarik dan Tae Ra menekankan, kalau Gun Wook tidak serius dengan Mo Ne, tinggalkan saja dia.

Gun Wook : Apa kau benar2 ingin aku meninggalkannya?
Tae Ra : Lalu, apa kau mau mendekatiku?
Gun Wook : Apa kau bisa melakukannya?

Setelah tahu Gun Wook ada di kantor Tae Sung, Mo Ne pergi ke sana, tapi langkahnya terhenti di dekat pintu karena mendengar Tae Ra dan Gun Wook bicara.

Mo Ne mendengar kakaknya berkata kalau Mo ne sangat mencintai Gun Wook dan kalau dirinya adalah wanita yang sudah berkeluarga dan kakak Mo Ne.

Gun Wook : Dan kau? Berhentilah bicara tentang Mo ne. Katakan padaku apa yang kau inginkan, apa yang kau sukai, bagaimana perasaanmu sekarang. Apa yang ingin kudengar adalah perasaan sebenarnya darimu. Apa kau tahu apa masalahmu? Kau selalu mengesampingkan dirimu sendiri. Tanpa perasaan, kau hidup dalam cangkang, keluarga, pekerjaan, rumah, perusahaan, semuanya. Untuk sesaat saja, apa kau tidak bisa mendahulukan dirimu sendiri?

Gun Wook tahu persis kelemahan Tae Ra. Kegelisahan dan ketidak puasan Tae Ra, hebat. Tae Ra : Dengar, Shim Gun Wook. Yang paling penting bagiku adalah keluarga. Jika aku bisa kembali lagi di saat itu..hal seperti itu tidak akan pernah terjadi. Tidak pernah.
Gun Wook : Tidak pernah? apa kau tahu betapa bahayanya kata..tidak pernah?

Tae Ra menghentikan Gun Wook dan berkata kalau dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena sudah tergoda oleh Gun Wook. Gun Wook justru berkata kesalahan itu adalah mungkin perasaan Tae Ra yang sebenarnya.

Mo Ne pucat pasi saat mendengar percakapan keduanya. Sebenarnya tidak terlalu mencurigakan percakapan keduanya, tapi kalau melihat pandangan mata Gun Wook pada Tae Ra..Mo Ne jelas tahu ada sesuatu diantara keduanya. Tae Ra berkata dia tidak mau bertemu Gun Wook lagi dan keluar. Gun Wook hanya senyum. Mo ne langsung kabur dan sembunyi di bawah meja, menahan nafas. Gun Wook keluar dan melihat bunga dari Mo Ne, menghela nafas dan pergi. Meninggalkan Mo Ne sendiri di bawah meja menangis..

Jae In ingin membalas jasa Gun Wook dan ingat kalau Gun Wook sebagai Tae Sung ingin masakan rumahan. Jae in belanja bahan masakan dan menuju rumah..Kak Jang! haha Jae in pikir itu memang rumah Gun wook yang sebenarnya.

Gun Wook kaget ketika Jae in menelepon-nya dan berkata ia ada di depan pintu rumahnya. Ternyata setelah dibuka tidak ada Jae in, lalu Kak Jang juga buka pintu dan membuat Jae in kaget, kau siapa? Kak Jang heran tapi terpesona dengan Jae in.

Gun Wook minta Jae in menyerahkan telp ke Kak Jang. Kak Jang minta Gun wook memberinya sedikit waktu untuk pdkt dengan Jae in. So, tinggallah Jae in di apartemen Kak Jang sebentar untuk menikmati teh..Indonesia! seriously? Aku dah curiga itu rak rotan pasti bawa dari Indonesia, dan ternyata bawa teh juga. Teh dari Sumatra juga enak, teh Indonesia memang enak :)

Jae in sadar Gun Wook menjahili-nya waktu itu dan ia mau membalas. Jae in menelepon Gun Wook untuk bertemu dengan-nya di dekat rumahnya. Gun wook muncul dan Jae in membatalkannya di saat terakhir dan ganti mengikuti Gun Wook ke apartemen aslinya.

Jae in kaget ternyata Gun Wook tinggal di dekat rumahnya. Jae in masuk karena pintu tidak terkunci (wah ini salah skenario, Gun wook org yang teliti, masa lupa mengunci pintu). Gun Wook yang hampir buka baju untuk ganti terkejut mendengar suara orang dan langsung mengenakan bajunya lagi. Gun wook keluar dan melihat Jae in yang tampak kesal.

Dengan marah Jae in mengamati apartemen Gun wook, sadar ini apartemen high class. Jae in kesal, mengapa kau sengaja membuatku mencuci baju di tempat itu, selain tempat tinggalmu, apa lagi yang kau sembunyikan dariku?

Jae In : Orang seperti apa dirimu, apa sebenarnya pekerjaan-mu, apa kau adalah putra gelap konglomerat juga? Apa kau Gun Wook yang kukenal? Apa Shim Gun wook itu adalah namamu sebenarnya.

Gun wook membalas, apa itu penting bagimu? Gun wook berbalik menyembunyikan wajahnya yang terlihat risau, apa artinya aku bagimu?

Jae in berkeras Gun Wook harus minta maaf, tapi Gun Wook menjawab untuk apa minta maaf, siapapun aku, dimanapun aku tinggal, kau tidak akan tertarik padaku, dari awal kau tidak tertarik padaku.

Jae in menjawab, Gun wook benar, sejak awal tidak ada apa-apa diantara mereka berdua, dia bahkan tidak tahu mengapa dia disini. Jae in keluar tapi pandangannya tertuju pada fotonya dengan Gun wook dan sepatu yang dipakai Jae in waktu itu. Jae in pergi. Tapi kemudian kembali lagi dengan belanjaan dan langsung ke dapur, masak.

Gun Wook bengong. Jae in berkata singkat, dulu kau berkata ingin masakan rumahan. Gun wook menunggu dan melihat Jae in masak hahaha kaya tampangku waktu nungguin mami masak waktu aku SD. Gun wook tanya : Jae in ah, apa kau percaya padaku? (oh ... Bi Dam-trust-problem-syndrome)

Jae in tertawa, mana mungkin aku percaya padamu, kau selalu bohong. Gun Wook membenarkan dan menambahkan, jangan percaya padaku, jangan pernah percaya pria sepertiku.

Jae In menunduk dan berkata : Aku percaya padamu. Tiba2 Gun Wook ketawa dan manis sekali astaga.

Ayo cuci tanganmu, kata Jae in persis mami2. Gun wook mencuci tangan dan bajunya basah lalu ia masuk kamar mandi untuk ganti baju. Jae in mengikutinya dan melihat bekas luka di punggung Gun Wook dan terperanjat. (kenapa sih kalau baju kena air sedikit harus ganti, ngga segitunya kali, emang kurang alasan ya bgm cara Jae in melihat bekas luka Gun Wook)

Gun Wook santai saja dan keduanya makan. Gun wook tanya setengah menggoda apa ini kali pertama Jae In melihat badan lelaki? Jae in justru tanya bekas luka Gun Wook, apa yang terjadi, kapan itu? dan Jae in tidak curiga! ah cape deh..

Apa masih sakit? tanya Jae in. Gun Wook : Sudah tidak lagi, tinggal bekasnya saja. Ayo makan.

Saat makan, ponsel Jae in bunyi, ternyata Tae Sung, Jae in tidak mengangkatnya dan membuat Gun Wook tersenyum. Tae sung mengirim pesan ingin bertemu Jae in dan Jae in bohong pada Gun Wook lalu cepat2 pergi. Gun Wook sempat mengucapkan terima kasih atas masakan Jae in. Jae in keluar dan ia hampir menginjak sepatu Gun Wook saat bergegas menemui Tae sung. Oh sepatu...

Jae in melewati Tae Sung dan pura2 tidak tahu siapa yang mengirim sms, karena dia berkata sudah menghapus no ponsel Tae Sung. Tae Sung percaya dan merasa kesal, kau menghapus no-ku? Lalu Tae sung menarik Jae in dan mengajaknya makan.

Gun wook juga makan sendirian dan hampir membuang sisa makanan-nya karena banyak sekali tapi tidak jadi lalu mencoba menghabiskannya sambil menahan tangis. (Om tahu ngga kenapa kulkas diciptakan? untuk menyimpan makanan yang tidak habis dimakan agar tidak basi dan bisa dikonsumsi lagi..)

Tae sung minta maaf pada Jae in ini bukan bohongan. Aku hanya tidak punya keberanian untuk melindungimu. Jae in berkata dia tidak pernah minta dilindungi, aku bukan wanita lemah yang perlu perlindungan, Jae in makan dan kaget ia merasakan sesuatu di mulutnya, ketika dikeluarkan ternyata cincin berlian. Ternyata bukan punya Jae in, pelayan datang dan meminta maaf, itu punya meja lain yang kebetulan menu-nya sama.

Tae Sung geli, dan tanya apa Jae in mengharapkan sesuatu? Jae in berkata tidak. Dan ketika Tae sung tahu kalau Jae in belum menghapus nomor ponselnya, Tae sung senang dan kebekuan diantara keduanya mencair.

Tae sung mengantar Jae in pulang dan Won in melihatnya. Won in kaget, siapa dia? Jae in mengaku kalau itu adalah teman-nya. Won in berkata kalau Jae in punya pacar katakan padanya karena dia sebenarnya ingin mengenalkan Jae in pada seseorang. Gun Wook maksudnya. Pasti lucu kalau Won In jadi mak comblang untuk Jae in dan Gun Wook.

Tae Ra demam. Ny. Shin meneleponnya dan berkata Mo Ne menghilang lagi. Tae Ra kaget. Gun Wook ada di ruang rahasianya dan ia puas karena ada kemajuan untuk menjerat Hong Tae Kyun. Tae Ra menelepon Gun Wook, apa kau tahu dimana Mo Ne? Gun Wook balik tanya Mo Ne tidak ada di rumah? Tae Ra tidak menjawab dan langsung menutup telp.

Justru Mo Ne yang menelepon Gun Wook dan minta Gun Wook ke villa keluarganya di Yang Pyung (eh ini kota tmp kampusnya Sister Maq hahaha)

Mo Ne mabuk dan lagi down ceritanya. Penjaga Villa menelepon Tae Ra dan mengatakan kalau Mo Ne di villa. Tae Ra mengerti dan berangkat ke sana. Ibunya berkata minta supir Kang saja, kau sepertinya tidak enak badan. Tae Ra tidak mau, Mo Ne tidak akan pulang kalau cuma sopir yang datang.

Gun Wook juga menelepon Tae Ra dan berkata kalau Mo Ne ada di villa di Yang Pyung. Tae Ra berkata sudah tahu. Tapi Gun Wook tetap kesana. Tae Ra juga bermobil sendirian sambil batuk2. Supir Kang tiba duluan dan membawa Mo ne pulang. Gun Wook melihat mereka tapi tidak langsung pulang, tahu dong nungguin siapa..

Tae Ra datang dan penjaga villa lapor kalau ada tamu dari Seoul yang menunggunya. Tae Ra masuk dan kaget melihat Gun Wook di dalam. Tae Ra menerima telp dari ibunya dan akan pulang. Gun wook merasa cemas karena Tae Ra kelihatan sakit.

Tae Ra menolaknya tapi mungkin karena capai, mungkin karena sakit, jadi Tae Ra memilih pingsan saat itu ke pelukan Gun Wook.

Gun Wook mengangkat Tae Ra masuk ke dalam, mengirim sms ke supir Kang dengan ponsel Tae Ra dan merawat Tae Ra semalaman. Membuat kompres, menyelimuti Tae Ra dengan jasnya dan membelai rambut Tae Ra. (kaya jagain kakak kandung saja, dia kakakmu bukan sih..jawab Gun Wook! bikin frustrasi aja, ini drama slow motion bgt sih)

Ny. Shin menelepon penjaga villa dan mendapat laporan yang membuatnya bukan saja khawatir tapi stress, karena Penjaga villa lapor kalau Tae Ra menginap karena sakit bersama seorang pria yang bukan suaminya dan ternyata pria itu Shim Gun Wook! stress ngga itu...

Kembali ke villa di Yang Pyung...Gun Wook sibuk di dapur, membuat campuran wine, jeruk dan gula hangat untuk menurunkan demam. Wah resep anti demam Gun Wook #1 wine direbus tambahkan jeruk, gula dan kayu manis kalo ada lalu minum selagi hangat pasti ces pleng. Dan Tae Ra pun luluh, ia meminum campuran itu dan terkejut menyadari Gun Wook tidak tidur karena menjaganya sepanjang malam.

Di perjalanan pulang ke Seoul yang kata sis Maq sekitar 2 jam naik bis, Gun wook menghentikan mobilnya di tepi danau dan Tae Ra mengaku kalau ternyata hari itu..bukan kesalahan. Paling tidak saat itu...tapi Tae Ra tidak bisa melanjutkan karena takut dengan perasaan-nya sendiri.

Gun wook menggenggam tangan Tae Ra dan Tae Ra bersandar pada Gun Wook, menangis. Gun wook mencium rambut Tae Ra dan menyandarkan kepalanya ke kepala Tae Ra.

Keduanya sampai di rumah Tae Ra dan Gun wook menyuruh Tae Ra masuk untuk istirahat (what? Tuan besar Park sama sekali tidak sadar istrinya tidak pulang? tidak menelepon? tidak mencarinya? apa dia juga tidak pulang? oh kasihan So Dam) Tae Ra membaringkan badannya dan sadar ia sudah menjalin affair.

Gun Wook sampai ke kantor dan mendapat laporan kalau beritanya sudah dirilis, berita yang akan mengguncang Haeshin. Gun Wook puas.

Tuan Hong marah dan memanggil Sekretaris Kim, apa ini apa maksud berita ini? Putra Konglomerat yang memanipulasi harga saham itu maksudnya Tae Kyun?

Sekretaris Kim janji akan memeriksanya. Lalu membawa Tae Kyun menemui Tuan Hong. Sebelum bertemu ayahnya, dia minta sekretaris Kim mengurus berita itu. Sekretaris ini pintar juga dan berkata kalau ada yang sengaja menyebarkan rumor itu. Tae Kyun heran, tidak masuk akal.

Jae In melihat Gun Wook tidur di lorong lobby kantor. Jae in melambaikan tangan dan mengira Gun wook tidur, tapi justru Gun Wook menarik tangan Jae in dan menjadikan bahu Jae in sandaran. Jae in heran kenapa kau mengantuk memang kau tidak tidur? Gun Wook mengaku kalau ia kerja. Jae in heran, kerja apaan? Gun Wook minta Jae in tidak bergerak sebentar saja, tenang saja Hong Tae sung sedang keluar.

Jae in bicara sesuatu tapi Gun Wook tidak bereaksi tampaknya benar2 tidur. Jae in ingin membelai rambut Gun Wook tapi berhenti dan duduk bersandar pada kepala Gun Wook.


Notes :

Ayo cepet selesai...ngga sabar aku. Kurang 6 episode lagi kan, udah habisi aja and move on...terus terang, aku rada bosen. Kenapa drama ini penuh dengan siapa peluk siapa, siapa yang ciuman dengan siapa and so on. Buat kekacauan kek, kehebohan...

Apalagi ep 11, Gun Wook nangis lagi arrgh...oh come on Gun Wook...you kan lulusan Master dari USA tuh, jangan melow bgt gitu...kalo mau hancurin langsung aja and bubar jalan hahaha...

Mengenai transaksi Hong Tae Kyun : Aku ngga gitu ngerti rencana Gun wook sih tapi mungkin gini..Tae Kyun itu pakai uang perusahaan untuk suntik dana ke perusahaan Anti Bio itu, tujuannya untuk menaikkan harga saham, tapi Tae Kyun mungkin dah punya posisi Long/Beli di bawah jadi nanti kalau harga saham naik, Tae Kyun dan brokernya untung besar. Mungkin lho.

Gun wook tahu itu dan dia mengacaukan transaksi, caranya dengan membuat broker Tae Kyun tidak percaya dengan Tae Kyun. Dengan menghembuskan rumor, karena kalau rumor mulai beredar, biasanya harga saham terpengaruh, kalau ternyata perkembangan tidak sesuai perkiraan dan harganya turun maka posisi Tae Kyun rugi besar dan brokernya juga bisa kena margin call. Di ep 11, Gun Wook menghembuskan rumor lagi kalau ada temannya yang sampai bunuh diri karena terlibat dengan transaksi Hong Tae Kyun.

Ya mungkin kurang lebih seperti itu rencana Gun wook. Membuat Kantor Cabang Haeshin rugi besar.

Bad Guy 9
Bad Guy 8
Bad Guy 7
Bad Guy 6
Bad Guy 5
Bad Guy 4
Bad Guy 3
Bad Guy 2
Bad Guy 1