skip to main |
skip to sidebar
Eun Young terbangun dan menangis. Jin Soo masuk dan melihat itu.
Eun Young : Oh penulis Lee..
Jin Soo : Apa kau tidak apa-apa?
Seung Yeon sarapan bersama Hyun Ju dan Dong Min (kedua staf Eun Young yang akan menjemputnya). Kami sebenarnya dalam perjalanan menjemputmu tapi Presiden kecelakaan jadi akhirnya kita ada di sini. Apa kau menunggu terus selama ini?
Seung Yeon membenarkan. Kedua staf itu merasa iba, oh, pasti kau merasa sangat berat.
Kembali ke kamar RS, Jin soo tanya apa Eun Young menangis karena sakit? sepertinya kau mimpi buruk. Mimpi? Eun Young tidak mengakuinya. Jin soo terus tanya, mimpi macam apa yang kau alami? Apa kau mimpi Sunbae?
Eun Young memutuskan untuk mengiyakan saja, bagaimana kau tahu? Han Ji Won terus saja muncul bahkan dalam mimpiku.
Hyun Ju dan Dong Min tanya pada Seung Yeon apa kau tidak capai menunggu sepanjang malam seperti itu? Seung Yeon menjawab sedikit, tapi mengapa banyak yang terjadi semalam? bagaimana presiden bisa terpeleset?
President Seo tergelincir tanpa busana. Kedua staf itu geli wah penulis Lee pasti sudah melihat semuanya. Tapi keduanya sepakat meskipun kejadian ini memalukan dan punya potensi untuk dijadikan drama romantis, tapi kalau ini menyangkut Presiden Seo dan Penulis Lee, lupakan saja. Mereka akan menempuh jalur hukum, berkelahi, bahkan saling menuntut..
Seung Yeon heran, ngomong2 bagaimana keduanya bisa saling kenal?
Hyun Ju : Penulis Lee dan presiden? President dan isteri penulis Lee adalah teman dekat ketika mereka masih kuliah.
Seung Yeon tanya bagaimana istrinya sekarang? kedua staf heran, apa? Istrinya, apa yang dilakukannya sekarang? staf Eun Young menjawab, oh dia meninggal dunia.
Seung Yeon kaget, apa? bukankah mereka bercerai?
Hyun Ju : Dia meninggal tidak lama setelah mereka bercerai, itu kecelakaan.
Dong Min : Sepertinya bukan kecelakaan, tapi bunuh diri.
Hyun Ju : Tidak ada yang tahu pasti...itu semua cuma rumor.
Dong Min masih merasa itu bukan hanya bunuh diri, itu setelah perceraian sehingga jadi seperti itu.
Seung yeon ingin tahu mengapa keduanya bercerai. Kedua staf berkata jujur saja kalau melihat kepribadian yang dimiliki penulis Lee..apa kau pikir mereka bisa hidup bahagia?
Jin soo masih ingin tahu mengapa Eun Young menangis dalam mimpinya. Ada apa? Eun Young tetap tidak mau mengaku, tidak apa-apa..hanya frustrasi.
Jin soo : tapi..ada apa?
Eun Young : Aneh jika aku tidak frustrasi. Sepanjang malam berjuang untuk meeting, semua harus tertunda karena aku. Aku tidak bisa gerak sedikitpun aku juga tidak bisa tidur..bukan itu saja, yang paling buruk, aku memberikan pertunjukan seperti itu di depanmu. Mulai sekarang, kapanpun kau melihat setiap bagian tubuhku, aku akan punya pemikiran aneh, "Apa yang dipikirkan orang ini?" Sekarang katakan, bukankah itu membuat frustrasi?
Jin soo : Hmmm, ya tentu saja itu membuat frustrasi
Eun Young : Tentu saja, jadi berhenti mengusikku.
Jin soo : Apa kau mau aku membantumu? Karena, aku sudah mendapat kesempatan mengintip tubuhmu, aku harus mengatakan-nya padamu. Kau selalu sombong dengan bentuk tubuhmu..tapi benar2 tidak sebagus itu.
Eun Young : Apa ini semacam gurauan? bukankah kau bilang kau tidak melihat apapun?
Jin soo : Apa kau tidak tahu? semua pria hanya perlu satu detik.
Eun Young : Jangan bohong padaku!
Jin Soo : Benar! aku bisa menggambarnya untukmu.
Eun Young : Apa kau mau mati? Oh benar2 ..
Jin soo : Jika kau frustrasi..aku akan mati karena frustrasi..(oh so sweet..)
Jin Soo dan Eun Young jelas2 saling care. Tapi lebih suka menunjukkan dengan cara saling ejek dan berdebat.
Eun Young : aku bilang berhenti mengejek-ku.
Jin soo : Kau tahu aku serius.
Eun Young : jangan menunjukkan wajah yang tulus.
Jin Soo : ini waktunya istirahat, aku akan membawa sekretaris "Kkak Kkak"-ku ke peternakan.
Eun Young tidak mengerti apa maksudnya "Kkak Kkak"? Jin soo menunjukkan ekspresi Seung Yeon setiap kali ia gembira : ekspresi "Kkak Kkak" dan benar2 menggelikan.
Benar saja, begitulah ekspresi Seung Yeon ketika dibawa ke peternakan dan melihat kudanya. Wow..hebat sekali, kuda ini keren. wow..Apa kuda ini benar2 milikmu? benar? Siapa namanya?
Jin soo : Andromeda.
Seung Yeon : Andromeda? namanya juga keren, cocok sekali.
Jin Soo mulai menaiki Andromeda dan Seung Yeon kagum sekali. Seung Yeon tanya pada penjaga peternakan, berapa harga kuda seperti Andromeda? pasti jutaan won ya. Bapak itu heran, And..andro siapa? maksudmu Bok Sun? Bok Sun segalanya bagi peternakan kami. Siapa yang bilang padamu?
Seung yeon sebal, aku dikibuli lagi..
Jin Soo mendekat dan minta Seung yeon ikut dengan bapak itu. Pergi dengannya dan ambil beberapa foto. Foto kotoran kuda!
Seung yeon heran buat apa? Jin soo justru minta Seung yeon mengambil foto tiap tipe dan mengancam jika Seung Yeon tidak mendapatkan semuanya yang ia butuhkan, siap-siap kena hukuman.
Seung Yeon : bukankah semua kotoran kuda itu sama..ya kotoran kuda.
Sementara itu di RS Eun Young mencoba mengurus pekerjaan-nya dan ingin bicara dengan manager Dong Wook, hanya Dong Wook tidak di tempat. Eun Young menegur Hyun Ju, apa kau mau menutupi kesalahan rekan2mu? kalian ini kalau aku tidak ada..
Tiba2 Han Ji Won masuk, hei kau..apa kau baik2 saja? Eun Young bagai melihat hantu, Bagaimana kau...
Ji Won : Ini..lihat kau sekarang, kau kurus sekali.
Seung Yeon sudah selesai mengambil foto, dia melepaskan tissue di lubang hidungnya dan teriak, Pak aku sudah selesai mengambil foto. Jin Soo tanya apa sudah memperhatikan semua detil?
Seung Yeon menjawab, ini sudah sangat mendetil. Aku mengambil semua foto dari setiap macam, jantan, betina, muda, sakit, herbivora, bahkan yang lagi makan..aku sudah mengambil gambar semua macam kotoran kuda.
Jin Soo : Suaramu itu..kedengarannya kau mau memberontak. Kesinikan kameranya.
Lalu Jin Soo memberikan sinopsisnya, Seung Yeon menerimanya tapi kertas2 itu terlepas dan mendarat di..tumpukan eek kuda weee. Jin soo mengeluh, aku tahu pasti akan jadi begini. Bukan Kang Seung yeon kalau bisa mengerjakan dengan benar. "Kau tahu apa yang harus dilakukan kan?"
Seung Yeon mengeluh dan berusaha dengan sangat hati-hati memungut kertas-kertas itu tapi ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tumpukan kotoran kuda ewww...yek hahaha kasihan banget sih anak ini.
Jin Soo : Astaga..ayo bangun..bangun, oh bau sekali. minggir
Jin Soo mengambil semprotan air
Seung Yeon : Apa? Apa yang akan kau lakukan?
Jin Soo nyengir sambil mengangkat semprotan air, kau harus dibersihkan...apa kau mau penuh kotoran kuda seperti itu? Jika kita tidak pakai ini, tidak akan bisa bersih benar2
Jin Soo mulai menyemprot dengan selang dan Seung Yeon lari. Jin Soo : Hei jangan lari!, diam rambutmu juga kena. Jin Soo senang sekali mengejar Seung yeon dengan selang air well kaya orang pacaran hehe..Jin Soo mengambil ember isi air dan menyiram ke Seung Yeon..lalu..
Seung Yeon mengambil kotoran kuda dengan tangan! hiii...dan mengejar Jin Soo dengan kotoran di tangannya, Ayo aku akan melempar ini...ayo...dan gantian sekarang Seung Yeon yang mengejar Jin Soo.
Kembali ke Ji WOn dan Eun Young. Ji Won menerima telp dari kantornya dan setelah selesai, Eun young berkata kau sepertinya sibuk, lebih baik kalau kau kembali?
Tapi Ji Won justru ingin menunggu sampai Eun Young keluar dari RS. Eun Young panik, tidak perlu. Kau tidak perlu mencemaskanku. Pergi saja jadwalmu padat kan?
Ji Won menggenggam tangan Eun Young. Eun Young langsung kesal tapi ia tidak bisa apa-apa, bahkan bergerak juga tidak bisa haha dan sepertinya Ji Won memanfaatkan situasi, dia mencium tangan Eun Young! kebayang Eun Young pasti pingin nendang Ji Won.
Ji Won berkata hei aku kecewa saat di ring, kau justru membela Jin Soo. Apa kau tahu betapa menderitanya aku? aku berpikir apa aku harus menyerah?
Eun Young : Lepaskan aku!
Ji Won : Aku pikir aku punya kekuatan itu..tapi begitu mendengarmu terluka..hatiku...Ji Won menunjuk hatinya..disini.
Eun Young : Hentikan. Cepat pergi..pergilah dalam 30 detik. Mobilku akan mengantarmu ke bandara.
Ji Won : Aku mengatakan semua ini dengan tulus.
Ji WOn memandang Eun Young dan tertawa. Eun Young kesal, berhenti tertawa. Ji Won berkata melihat Eun Young tidak bisa bergerak seperti ini, benar2 asyik. Jika Eun Young sehat pasti sudah menendangnya. Eun Young mengancam, nanti kalau ia sudah sehat pasti ia akan melakukannya.
Jin soo mengantar Seung yeon cari baju ganti, Jin Soo mendesah, kalau saja kau memegang kertas2 itu dengan benar, kau tidak akan menderita sekarang. Jika kau memikirkannya saat itu, kau tidak akan salah memilih warna, jika kau berpikir dsb dst..
Seung Yeon berkata aku akan beli baju dan bayar sendiri, aku juga punya uang.
Tapi setelah sampai di toko baju, Jin Soo mengikuti Seung yeon terus. Seung Yeon kesal, kenapa mengikutinya? Jin Soo berkata dia bosan. Jin Soo menawarkan baju2 yang norak dan Seung Yeon memilih bajunya sendiri. Jin Soo masih berkeras agar Seung yeon mengambil baju pilihannya, ini cocok dengan ukuranmu, aku tahu aku ingat ukuranmu.
Seung yeon : Oh benar2..
Seung Yeon sudah memutuskan baju yang lumayan normal, t-shirt dan rok. Dapat diskon lagi, dari 40 ribu Won jadi 30 ribu Won. Seung Yeon senang tapi saat membayar ternyata mesin credit card di toko itu rusak. Jadi harus bayar tunai, sayangnya Seung Yeon tidak punya uang tunai. Penjual itu minta Jin soo meminjamkan uang pada Seung yeon.
Jin Soo mulai usil dan berkata sudahlah aku akan membelinya untukmu, ini cocok untukmu. Jin soo menyanggupi membayar asal Seung yeon memakai baju pilihannya. Yang norak. Seung yeon : bagaimana kau berharap aku memakainya?
Jin Soo : Jika kau tidak memakai ini, aku tidak akan bayar.
Jadi Seung Yeon mau tidak mau memakai baju norak itu hahaha..
Jin Soo puas : Aku kira aku tidak akan kehilangan sekretarisku lagi. Kau bersyukur kan? ayo traktir aku ice cream!
Seung Yeon dan Jin Soo makan ice cream, sambil menunggu Dong Min (staf Eun Young), kalau Dong Min sampai kita akan kemana? Tapi Jin soo bilang itu rahasia.
Seung Yeon berkata ia akan cari tahu. Tiba2 ada bunyi handphone. Keduanya heran, Seung Yeon berkata bukankah kau bilang ponselmu ketinggalan? Jin soo berkata itu bukan ponselku. Tapi itu berasal dari kantong Jin soo. Jin Soo mengangkatnya dan ada suara : dimana kau?
Ternyata Eun Young, dia berkata aku minta orang untuk menaruhnya di kantongmu agar kau mudah dihubungi. Jin soo berkata baiklah kau menang, aku menyerah.
Ketika Jin soo masih bicara dengan Eun Young, Seung Yeon melihat sosok yang familiar, Han Ji Won! keduanya langsung waspada dan sembunyi di toko suvenir, tepatnya di ruang ganti.
Ji Won belanja. Jin Soo dan Seung yeon masih sembunyi, ice cream Seung Yeon menetes kena ke jaket Jin Soo. Jin soo kesal dan membalas dengan mengoleskan ice cream yang di jaket itu ke wajah Seung Yeon.
Ji Won sudah selesai dan mau pergi ketika ponsel menyebalkan itu berdering haha (kayanya tokoh di drama yg ku-recaps selalu punya masalah dengan ponsel ya, Gun Wook juga suka mengabaikan telp, kalau Jin soo malah dibuang telp-nya, hahaha most of my Korean guys are freak), dan itu membuat Ji Won tertarik apalagi melihat sepasang kaki di ruang ganti, wah lagi ngapain? Dan diintip lagi!
Ji Won tersenyum lebar saat melihat ternyata itu Jin Soo dan sekretarisnya! Hei apa yang kalian lakukan disana? Ji Won senang sekali.
Ji Won mengajak Jin Soo pergi jalan-jalan. Jin Soo mengeluh ini panas sekali. Ji Won : Alasan saja.
Sementara itu Dong Min sudah sampai dengan mobil dan Seung Yeon menunggu dalam mobil. Sambil mengamati keduanya, dia juga mengumpulkan batu2 jaga-jaga siapa tahu keduanya berkelahi lagi dan ia ingin menggunakan batu itu untuk membela Jin Soo hahaha...Dong Min heran apa yang kau lakukan? Seung Yeon berkata ia takut mereka akan mulai berkelahi lagi.
Jin Soo mengira Ji Won mau berkelahi lagi, tapi Ji Won berkata ia memutuskan untuk memaafkan Jin Soo. Jin Soo heran, mengapa?
Ji Won : Bagaimanapun aku ini lebih senior dan seharusnya berbesar hati. Apapun yang terjadi aku memaafkanmu. Aku tidak akan mengejarmu lagi.
Jin soo : Kau tidak bisa begitu saja melupakan itu dan bersikap biasa saja.
Ji Won : Aku kira kita akhiri saja.
Jin Soo berkata jangan memaafkan aku. Jangan mencariku lagi, aku benar2 mengerti kalau kau melakukannya.
Ji Won menegaskan ada satu hal yang kau harus janji, kau tidak boleh mempunyai perasaan apapun pada Eun Young, jangan pernah. Kau penulis dan dia penerbitnya. Hanya sejauh itu hubungan kalian. Aku tidak akan mengijinkan kalian untuk bertindak lebih dari itu.
Jin soo : Apa sebenarnya maksudmu..
Ji Won : Kita bertiga, bukan..kita berempat termasuk mendiang istrimu, kita punya masa lalu. Jangan kau kira karena Hee Soo sudah tidak ada lagi maka kau bebas melakukan semua kehendakmu.
Ji Won pergi.
Ji Won mendekati mobil Seung yeon dan hampir saja Seung Yeon melempar batu ke arahnya. Kau pergi? Ji Won menyapa Seung Yeon, kau sudah kerja keras, sekretaris. Selamat tinggal.
Ji Won penasaran : Apa yang kau lihat dari Jin Soo?
Seung Yeon : Apa?
Ji Won : Yah aku pikir wanita2 muda lebih suka bad boy, kalian akan menyesal kalau kalian semakin tua. Tidak..jangan terlalu dekat, kau akan terluka. Aku memberimu peringatan keras sebagai senior yang sudah pengalaman.
Seung Yeon bingung apa maksud Ji Won? Tapi Ji Won pergi dengan tidak lupa memberikan salam khasnya, plus kedipan mata hahaha.
Tapi itu belum selesai, Jin Soo punya tugas untuk Seung Yeon, kau harus pergi. Seung Yeon bingung. Jin Soo minta Seung Yeon mengirim pesan ke Ji WOn langsung.
Seung Yeon tidak mau, dia kan sudah memaafkanmu, kau sampaikan saja sendiri. Jin soo menolak, kalau aku bicara langsung maka dia akan membunuhku. Kalau dengan cara ini, dia tidak akan menemuiku lagi.
Seung Yeon tidak berani. Jin Soo mendesaknya, akhirnya Seung Yeon memberanikan diri datang mendekat ke mobil Ji WOn, dia mengetuk kaca mobilnya. Ji Won membukanya, apa?
Seung yeon : begini..itu, Bapak minta aku mengatakan pesan ini.
Ji Won : Apa? Apa?
Seung Yeon : Begini..ini seperti ini..
Ji Won : Ya, ayo lanjutkan...
Seung Yeon : Sunbae, aku tidak bisa mengatakan ini saat kita bicara tadi..jangan..mengenai President Seo..jangan mengikuti president Seo kemanapun seperti penguntit, kau terlihat sangat menyedihkan jika melakukan itu.
Ji Won kesal : Ini..si brengsek itu!
Seung Yeon : Dan..ada lagi..
Ji Won : Lagi? Apa itu?
Seung Yeon : Bapak berkata itu mewakili apa yang ia rasakan sekarang ini.
Ji Won teriak : Lee Jin Soo!!! kau benar2 gila Lee Jin Soo!! Ji Won langsung menyalakan mobilnya untuk mengejar Jin soo yang langsung ambil langkah seribu.
Jin Soo mengamati dari jauh dan ketawa.
Jin soo menceritakan itu pada Eun Young di RS, dia juga minta Hyun Ju istirahat saja, dia yang akan menggantikan berjaga. Eun Young tidak terlalu semangat mendengar cerita Jin soo apalagi ketika Jin Soo bilang sekretarisku lucu sekali. Eun Young kelihatan cemburu.
Eun Young : kelihatan-nya kau ke sini untuk main2 saja.
Jin Soo : Aku tidak main2.
Kemudian Eun Young tanya apa Sunbae mengatakn sesuatu yang aneh. Jin Soo heran apa maksudmu dengan aneh? Dia selalu mengatakan hal2 yang aneh, aku bahkan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.
Eun Young minta Jin Soo pergi.
Jin Soo : Kau minta aku pergi? Lalu apa yang kau lakukan disini?
Eun Young : Kembalilah dan istirahat. Kau belum istirahat dua hari ini.
Jin Soo: Aku lelah memang jadi ..kau tidak apa-apa sendiri?
Eun Young : Sejak kapan kau mulai perhatian dengan apa yang kurasakan?
Jin Soo : Ya sudah aku akan kembali besok pagi. aku pergi.
Tapi Jin Soo kembali lagi. Eun Young heran, kenapa kau kembali? Jin soo membuka kulkas di kamar Eun Young, apa ada yang bisa dimakan? Apa kau mau? Jin soo menawari Eun Young?
Eun Young : Wow..aku tersentuh, aku rasa seharusnya aku tinggal disini lebih lama lagi untuk menerima perhatianmu. Aku mengerti sekarang, Penulis Lee Jin Soo punya 2 kelemahan, airmata dan kesakitan. Jika aku tahu ini, aku akan menangis dan sakit lebih sering, tapi aku tidak biasa dengan dua hal itu, dan itulah mengapa kau tidak pernah memperlakukan-ku seperti sekarang.
Jin Soo : Kau tidak seharusnya menangis atau sakit. Apa untungnya mendapat perhatian dariku? Jika kau seperti itu, kau tidak akan memiliki pesona dingin-mu. Pesonamu yang dingin itu adalah kekuatanmu. Jika kau jatuh sakit tiap hari atau lemah, kau mungkin akan kehilangan pesonamu.
Eun Young : benarkah?
Jin Soo : Ya.
Eun Young : Jadi untuk mempertahankan pesonaku, aku harus pura-pura kuat sementara aku sakit dan menahannya padahal aku ingin menangis? Apa artinya itu? Aku harus menahan konsep ini untuk menjaga imageku. Hidup sepertinya tidak adil.
Hyun Joo membereskan baju2 Seo Eun Young dan ia ngobrol dengan Kang Seung Yeon. Hyun Ju berkata suatu hari ia akan menemukan penulis seperti Lee Jin soo dan akan mendirikan perusahaan penerbitannya sendiri. Kalau Penulis Lee diberikan komisi lebih besar apa ia akan datang padaku?
Seung Yeon : Tapi bukankah Pak Lee harus kerja dengan President Seo?
Hyun Ju : Tentu saja, aku cuma bercanda. Kecuali Presiden Seo menendang Penulis Lee, dia tidak akan pernah meninggalkan Presiden Seo.
Seung Yeon : Apa? mengapa?
Hyun Ju : Hari itu saat konferensi pers diadakan dan ia menghilang tanpa alasan, mereka bahkan bicara selama sejam ketika itu. Kemudian, dia lenyap lagi tanpa jejak, lebih dari setengah tahun, ketika dia kembali, dia bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa. Sekarang sudah banyak perubahan.
Seung Yeon heran lalu selama ini apa yang dilakukan keluarga Lee Jin Soo. Hyun Ju menjawab orang tua penulis Lee sudah lama meninggal dia hanya punya kakak perempuan yang tinggal di Amerika, mereka paling ketemu cuma setahun sekali. Jadi Presiden Seo adalah satu-satunya kenalannya yang dekat dengannya.
Seung Yeon : oh begitu, itulah mengapa dia seperti itu.
Malam itu, Jin soo tidur di sofa RS menunggu Eun Young. Dia berbalik memunggungi tempat tidur Eun Young, tapi tidak tidur. Eun Young juga. Ada kilasan ingatan di benak Jin soo.
Eun Young menggedor sebuah kamar hotel : Lee Jin soo! Jin soo..
Eun Young menerobos masuk, Jin Soo duduk bersandar, kondisinya menyedihkan, alkohol dan pil dimana-mana, dalam kondisi setengah sadar. Eun Young mengguncang-guncang Jin Soo, bangun! bangun, menampar wajah Jin soo, kepala Jin soo terkulai ke sana-sini, matanya terbuka tapi pandangan-nya kosong.
Eun Young memegang secarik kertas, mengangkatnya ke muka Jin Soo, lihat ini. Ini kontrak kita. Kau sudah melihatya, kau menyetujuinya. Kita sudah tandatangan. Kau sudah tanda tangan dan menyetujuinya. Kau harus mendedikasikan waktumu untuk menulis sekarang. Apa kau mengerti?
Tiba-tiba Jin soo mengangkat kepalanya dan mulai sadar, airmata keluar dari matanya. (wow..)
Dong Wook mengintip ke kaca di coffee shop milik ayah Seung Yeon (Minggu tutup), adik Seung Yeon, Seung Chul juga melihat keluar jadi lucu sekali. Seung Chul kaget, kau ini mengagetkanku. Kami tutup. Toko kue yang disana itu juga menjual kopi, kau kesana saja.
Dong Wook tanya apa sudah disini? Seung Chul bingung, apa yang disini? Dong Wook : aku hanya ingin tahu apa dia sudah kembali.
Seung Chul ternyata tidak ngeh maksud Dong Wook dan ia pikir Dong Wook berkata tentang jeruk dari Jeju, oh hallabong? Kami tidak menjual jus segar disini. Oh apa lagi ya yang dari Jeju, asem? nenas? Dong Wook pusing, ah lupakan.
Seung Chul : Apa kau bicara tentang kakak-ku? Apa kau mencoba tanya apa kakak-ku sudah kembali dari Jeju? Oh belum, tapi rencananya hari ini. Bagaimana kau kenal kakak-ku?
Dong Wook : Aku pernah beli Americano dari coffee shop ini sebelumnya. Seung Chul mengerti dan ia masuk ke dalam untuk lapor pada ayah dan neneknya kalau kakak sepertinya sudah punya pacar yang baik. (Dong Wook emang keren dan lucu juga hehehe)
Dong Min mengantar Jin soo dan Seung Yeon kembali ke Seoul. Jin Soo ingin mampir ke RS tapi Dong Min berkata oh kita tidak perlu ke RS. Presiden sudah kembali ke Seoul pagi tadi.
Jin soo heran, sudah pergi?
Dong Min membenarkan, President Seo sudah keluar dari RS pagi ini, dia berkata ada banyak yang harus dikerjakan. Jin soo heran, tanpa bicara apa-apa padaku?
Dong Min mendapat telp dari Eun Young yang memastikan keberangkatan keduanya. Jin soo ingin bicara dengan Eun Young. Dong Min berkata wah sudah ditutup telpnya. Jin soo minta ditelp lagi. Dong Min pura2 menelepon Eun Young dan berkata kalau line Eun Young sibuk, aku akan mencobanya lagi nanti.
Akhirnya mereka sampai di apartemen Jin soo hanya herannya Dong Min menurunkan mereka di pintu belakang. Jin soo heran mengapa lewat pintu belakang?
Dong Min beralasan, ada perbaikan di bagian depan gedung. Jin soo masuk dan merasa, ada yang aneh.
Benar saja, ketika Jin Soo sampai di apartemen-nya, Eun Young sudah ada di situ plus reporter TV yang ingin wawancara dengan Lee Jin Soo. Jin soo otomatis berbalik mau kabur dan ditahan oleh staf Eun Young, para staf menahan sambil mohon maaf pada Jin Soo.
Terlambat untuk melarikan diri. Eun Young mengenalkan Jin soo pada sutradara dan Jin Soo melotot marah pada Eun Young, tapi tersenyum manis pada sutradara, apa kabar Penulis Lee, saya Chang Eun Soo dari Stasiun Vision.
Jin soo : Ah ya..ya
Chang : Saya dengar anda ke Jeju, jadi saya bertemu Presiden dulu. Saya sudah menerima konten utamanya tapi ini adalah proyek spesial kan? Saya minta maaf karena mengganggu jadwal anda yang padat.
Jin soo : Ah tidak tidak
Jin soo pergi untuk ganti baju. Eun Young menemuinya. Eun Young janji ini adalah terakhir kalinya ia minta Jin soo mengadakan wawancara. Mulai besok aku benar2 tidak akan mengganggumu lagi.
Eun Young : Yang lain akan kubatalkan asal kau melakukan yang satu ini saja.
Jin Soo : Aku sudah bilang, aku akan melakukan apa saja kecuali wawancara TV.
Eun Young : Mereka berkata akan memberikan satu jam penuh, kesempatan ini tidak datang dengan mudah. Mereka akan mempublikasikan perusahaan dan juga cafe.
Jin Soo : Jadi kau sudah merencanakan ini sejak dari Jeju?
Eun Young : Apa?
Jin Soo : Aku sudah bilang untuk dirawat di Seoul, tapi kau berkeras tinggal. Kau takut aku tidak akan muncul jadi kau mengatur untuk meninggalkan RS sendiri, apa kau pikir aku tidak akan ada disana ketika kau keluar dari RS? Jadi kau pergi begitu saja untuk mengatur ini? Aku menjagamu seminggu penuh di RS, siapa tahu kau merencanakan ini sambil tidur di RS. Ini benar2 Seo Eun Young.
Eun Young : Berhenti melihat seperti itu. Aku ini jahat. Aku mungkin akan tersenyum diluar tapi aku juga tidak suka. Apa kau kira aku ingin seperti ini?
Eun Young mengusulkan bagaimana kalau kita akhiri kontrak setelah buku ini. Aku takut kalau kita terus begini kita akan berakhir di pengadilan.
Jin Soo : Kau akan menang dan tidak perlu takut dan aku akan berakhir.
Eun Young : Apa kau berpikir aku benar2 senang kalau berakhir demikian?
Jin Soo : Tidak?
Eun Young : Tidak.
Jin Soo : Apa benar?
Eun Young : Jika kau benar2 tidak suka ini...
Kata-katanya terpotong karena tim make-up masuk, Apa kami bisa mulai merias sekarang? Ya silakan.
Seung Yeon masuk dan Jin soo langsung menatap-nya bukan sembarang tatapan tapi penuh makna dan ia ingin Seung yeon melakukan sesuatu.
Jin soo mengenalkan Seung Yeon, ah ini ini...temanku yang bekerja denganku.
Seung Yeon dan make up artis itu saling memberi salam.
Jin soo ke Seung Yeon : Sayang..kau sudah kerja padaku 3 bulan lebih kan?
Seung yeon bingung : Apa? ya benar..
Jin soo : Jadi sekarang kau pasti mengerti maksudku hanya dengan melihat mataku.
Seung Yeon : Apa?
Make up artist : Tuan tolong lepas kaca mata anda, apa anda bisa menutup mata sebentar?
Make up artist itu berusaha membedaki Jin soo tapi Jin soo berusaha memberi isyarat mata pada Seung yeon. Seung Yeon asli bingung.
Seung Yeon berpikir apa sebenarnya maksud Jin Soo, apa maksudnya hanya dengan melihat matanya? Apa yang ia inginkan..
Acara hampir mulai, pengarah acara berkata pada Jin soo, jika sudah mengerti scriptnya, kita bisa langsung mulai. Tolong duduk di sisi President Seo.
Tiba-tiba Jin Soo berkata, tunggu..tunggu, ada kata-kata yang ingin kukatakan tapi aku lupa.
Sutradara : Anda bisa menggunakan catatan untuk bicara.
Jin soo minta ijin mencari bahan kata-katanya di perpustakaan.
Sementara itu Seung Yeon mulai belajar mengerti Jin Soo. Dia jalan dengan santai di kantor dan ketika tidak ada yang memperhatikan Seung Yeon mengambil barang2 Jin Soo. Lalu turun ke perpustakaan, jalan seperti biasa dan menggeser rak buku yang menahan pintu belakang, cukup untuk jalan satu orang, membuka pintunya dan membiarkannya saja.
Jin Soo keluar dan melihat jalan melarikan diri yang sudah disiapkan Seung Yeon. Jin Soo jalan dengan santai ke arah rak buku dan bergegas keluar dari pintu yang dibiarkan terbuka oleh Seung Yeon, langsung melompat ke dalam taksi dimana Seung Yeon sudah menunggu di dalam taksi dan langsung cabut!!
Para staf, Hyun Ju, Dong Min dan juga President Seo mengejarnya, dia di bawah! cepat! cepat..mereka mengejar keluar dari apartemen sampai ke jalan tapi terlambat. Jin Soo sudah kabur.
Penulis Lee! penulis Lee oh tidak! Kumohon jangan pergi! jangan pergi!
Ini benar-benar keterlaluan. Eun Young tidak habis mengerti, siapa yang tadi bersamanya? Apa itu Kang seung Yeon?
Hyun Ju : Ya
Di dalam taksi, Seung Yeon berkata ia cemas bagaimana kalau Jin soo salah dan menuju pintu luar, ternyata kau mengerti.
Jin soo tanya : risetku?
Seung yeon : Sudah sudah semua..aku sempat cemas tadi kalau kau mengambil rute yang lain.
Tapi Jin Soo senang sekali dan dari belakang tempat duduk dia langsung mengacak-acak rambut Seung Yeon..sambil senyum girang
The freak guy- Kang Ji Hwan
Aku mulai suka Kang Ji Hwan cuma sayang suaranya rada aneh, habis nonton Bad Guy dan terbuai dengan suara Kim Nam Gil yang you know...terus denger suara Kang Ji Hwan dan langsung gubrak! Untungnya aktingnya bagus dan ceritanya lucu hihihi...
Eun Young datang ke kantornya, stafnya mengucapkan selamat pagi, masuk ke ruangan-nya dan dengan semangat melihat keluar jendela dan what?
Han Ji Won menatap Eun Young dengan tatapan tajam dan sinis dari jendela di gedung sebelah. Eun Young langsung menutup tirai kembali, huh apa itu? hahaha Ji Won marah karena sudah tahu kalau dikerjain.
Lee Jin Soo masih heboh dengan dominonya. Seung Yeon mencoba mengingatkan bossnya : berhenti main2 dengan itu, ini sudah jam 1 siang.
Jin Soo berkata : sampai jam 2.
Seung Yeon : Bukankah kau itu pro? kenapa tidak menepati janjimu?
Jin Soo berkata : Aku menepati janjiku, aku baru saja memasang alarm
Jin Soo tetap berkeras ia akan menyelesaikan dominonya. Tiba2 ponsel Seung Yeong bunyi, dari president Seo. Eun Young mendengar Jin Soo masih main domino. Eun Young berkata pada Seung yeon : pergi dan injak dominonya.
Seung Yeon : Eh?
Eun Young : Aku bilang injak cepat! katakan saja aku yang menyuruh, aku akan tanggung jawab. Apa kau mau melawanku?
Seung Yeon ragu2. Sedangkan Jin Soo masih asyik dengan dominonya yang hampir selesai, ia berhenti sejenak karena menempel lagi posternya yang terkelupas dan yang what? memiliki stiker bunga sama dengan yang ditempel Eun Young di kantornya, astaga..dua manusia ini memang mirip, maksudku Lee Jin Soo dan Seo Eun Young hahaha..
Seung Yeon akhirnya melangkah mengendap-endap sesuai aba2 Eun Young di telp, 1, 2, 3..dan Seung Yeon menginjak domino Jin Soo yang langsung......roboh satu demi satu, Jin soo awalnya tidak menyadari tapi ia tertegun ketika dominonya jatuh sampai yang terakhir di depan mukanya. Jin Soo diam dan meletakkan domino terakhirnya. Sunyi...
Eun Young tanya : bagaimana? kau sudah menginjaknya?
seung yeong mengeraskan suaranya, aku melakukan ini atas perintah presiden Seo. Lalu Jin Soo murka! semua domino diangkat dan dihamburkan, dibuang, ia benar2 marah, Eun Young mendengar semua dari telp, dia kaget, apa dia semarah itu..lalu mematikan telp.
Manajer Dong Wook (yg kelihatannya mulai perhatian dengan Seung yeon) cemas dan tanya apa tidak apa-apa? Seung yeon bisa kena marah.
Eun Young hanya menjawab, ya wajar saja dia kena marah.
Dong Wook kaget, apa?
Eun Young : Kenapa dia mendengar perintahku? dia kan bukan sekretarisku, dia sekretaris Lee Jin Soo.
Dong Wook tanya apa tidak sebaiknya anda mengecek?
Benar saja, Jin soo memarahi Seung yeon habis2an, siapa yang membayar gajimu? Siapa yang kau dengar?
Seung yeon membela diri, Presiden bilang kau dibawah Go Publishing Company. Berarti aku juga ada dibawah Go Publishing Company.
Jin Soo masih kesal, jadi apa bayaranmu langsung dari Go Publishing Company? Kau ini payah dalam segala hal dan bahkan tidak bisa setia padaku? apa kau bahkan tidak tahu kau harus berdiri di sisi siapa untuk bertahan?
Seung yeon minta maaf, tapi Jin Soo sudah tidak mau dengar, dia mengambil papan dart dan membenarkan posisinya, dia mengambil 5 anak panah, Satu saja mengenai warna hitam, kau dipecat!!
Seung yeon bingung. Jin soo langsung mulai melempar. 1, 2, 3, 4 kena bidang putih. Seung Yeon berkata : Presiden seo terus saja mendesakku.
Jin Soo : jadi kau lebih takut pada presiden seo? Berarti kau tidak takut kalau aku memecatmu. Kau minta perusahaan untuk tanggung jawab, tapi apa presiden Seo mau tanggung jawab? Apa yang akan kau lakukan, siapa yang harus kau dengar di masa depan?
Seung yeon : Aku akan mendengarkan-mu.
Jin Soo puas dan mengangguk : Tapi sudah terlambat! dan ia melempar anak panah yang terakhir dan ..mengenai bidang hitam! Oh tidak..kau dipecat.
Seung yeon melongo. Jin Soo langsung berkata Kang Seung Yeon sshi, terima kasih atas kerjasamanya dan menyalami Seung Yeon sampai tangannya berguncang. Jin Soo menyambung, kau pikir aku akan mengubah pikiranku dan membatalkan keputusanku? Seung Yeon mengangguk. Jin soo berkata : Aku tidak akan membatalkannya.
Eun Young akhirnya datang, Penulis Lee, berhentilah main domino dan mulai menulis. Jin Soo menjawab : Bawa saja dia.
Eun Young bingung, dia kan sekretarismu, mengapa aku harus membawanya? Jin Soo kalem berkata aku baru saja memecatnya.
Eun Young : Benar? dan melihat ke arah Seung Yeon, kau dipecat karena mendengarkanku? benar?
Seung yeon mengangguk. Eun Young hanya bisa menghela nafas, sayang sekali.
Eun Young menoleh ke Jin Soo, kau selalu jahat, hei pertimbangkan lagi atau aku akan merasa menyesal.
Jin Soo cuek : kalau kau merasa menyesal kau bisa merekrutnya.
Seung yeon lemas dan membenahi laptop dan barang2nya lalu mohon pamit. Jin Soo sama sekali tidak membalik melihat Seung yeon, ya kau tahu jalannya.
Seung yeon keluar dari apartemen Jin soo. Eun Young tidak percaya dan duduk di samping Jin Soo : Aku tidak mengira akan sejauh ini. Karena kau melakukan itu, dia tidak akan mendengarkan aku lagi. Dia pasti menangis sepanjang jalan, kalau kau tidak benar2 berniat memecatnya sebaiknya kau panggil dia sekarang.
Jin Soo : Aku pernah bilang dia itu bodoh kan? dia tidak akan mengerti kalau aku bilang baik2. Dia baru sadar kalau sudah menangis 3-4 hari.
Eun Young : Kau benar2 jahat.
Jin Soo : Kau lebih jahat 10% dariku.
Eun Young : Tapi mengapa tidak benar2 memecatnya?
Jin Soo : Kenapa kau selalu minta aku memecatnya?
Eun Young beralasan karena Seung Yeon tidak bisa membantu apapun. Jin Soo berkata bukankah lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
Kemudian saat Eun Young beranjak, Jin Soo menyadari kalau ternyata pinsil yang ia pakai bukan hasil rautannya, lihat..lihat..
Eun Young balik lagi dan Jin Soo berkata kadang dia melakukan hal2 yang tidak terduga. Aku menggunakan pinsil ini karena kukira ini rautanku. Ternyata ini hasil kerjanya. Aku sebenarnya ingin membuat ia menderita beberapa hari tapi akan segera kuakhiri.
Jin Soo akan menelepon Seung yeon tapi dia berhenti lalu berkata : lebih baik kubiarkan dia menangis 24 jam dulu.
Sementara itu Seung Yeon menangis sepanjang jalan : Ini benar2 keterlaluan. Orang macam apa dia? Kasar sekali, benar2 orang yang egois.
Tiba2 mobil Han Ji Won mendekat, Nona...kau sekretaris Jin Soo kan?
Seung Yeon memberi salam dan menjawab tapi sekarang aku bukan sekretarisnya lagi. Ji Won berhasil membujuk Seung Yeon kembali ke apartemen Jin Soo. Seung yeon menekan bel dan berkata dengan cemas, dia bukan orang yang gampang dibujuk. Ji Won meyakinkan, dia akan mendengar kata2ku.
Begitu pintu dibuka, Jin Soo tersenyum melihat Seung Yeon tapi Ji Won langsung menyerang Jin soo : Kau brengsek!!
Ji Won langsung menahan Jin soo ke tembok. Seung yeon panik, mengapa..mengapa kau seperti ini? Ji Won tidak peduli, ia menantang Jin Soo tinju!
Benar, keduanya langsung pergi ke gym, ke ring tinju lengkap dengan sarung tinju. Jin Soo mengeluh, dia tahu bukan tandingan Ji WOn dalam tinju. Dia ngomel ke Seung yeon, aku baru saja memecatmu dan kau langsung balas dendam.
Seung Yeon panik, dia bilang akan membantuku, dia bilang dia kenal denganmu sejak lama dan akan bicara baik2. Aku benar2 tidak tahu akan jadi seperti ini.
Jin soo : Aku pernah berkata aku tidak pernah dekat dengan orang ini kan? Kau tidak pernah mendengarku tapi kau mendengar orang lain dengan baik. Ini benar2 mengherankan.
Ji Won menantang ayo kesini cepat. Jin soo mau tidak mau maju dan jelas saja, Jin soo bukan tandingan Ji Won, dia terus saja menghindar, meskipun bisa mendaratkan pukulan, Jin soo mendapatkan pukulan lebih banyak lagi dari Ji Won.
Seung Yeon panik dan menelepon Eun Young, bagaimana ini mengapa mereka bertanding tinju? Eun Young kaget dan ingin bicara dengan Ji Won. Seung yeon berkata tidak mungkin mereka sedang berkelahi. Seung yeon minta Eun Young datang, ke stadion tinju di perempatan jalan dekat bank. Eun Young mengeluh ah aku benar2 akan gila.
Jin Soo lalu jatuh dan pingsan. Seung Yeon ketakutan, pak! Pak..apa yang terjadi. Ji Won : hei, hei, Lee Jin Soo..bangun.
Tapi Jin Soo tidak kunjung bangun. Akhirnya dengan full style, Ji Won melompat keluar ring (wee..Misaeng keren..) Seung Yeon naik ke ring dan bingung, pak..pak..dia menggoncang2 Jin Soo dan memijit pundaknya tapi Jin Soo tidak bergerak, saat Seung Yeon panik, Jin Soo melirik sedikit ke arah Ji Won. Ternyata Jin Soo pura2 pingsan.
Seung yeon teriak apa yang harus kulakukan? bagaimana jika ia benar2 tidak bangun?
Ji Won menjawab kalem, Non, tujuanku memukulnya adalah membuatnya tidak bangun. Seung yeon : Tapi ini benar2 keterlaluan..Pak bangun..apa yang harus kulakukan..
Seung yeon semakin panik dan ia berusaha melakukan CPR haha..Seung yeon meniup mulut Jin Soo! Jin Soo kan pura2 pingsan jadi dia kaget sekali, matanya terbelalak dan dia terbatuk2 mendorong Seung Yeon.
Jin Soo meludah dan melap bibirnya, apa yang kau lakukan!! Oh Tuhan! ini menjijikkan! (bukan adegan romantis yang biasanya terjadi hahaha..)
Seung Yeon kaget, marah campur aduk, jadi kau tidak benar2 pingsan? dan celakanya lagi suaranya cukup keras sehingga Ji Won yang sudah keluar dari ruangan mendengar dan masuk lagi ke dalam!
Seung Yeon masih marah, apa kau tidak bisa berhenti main2? Ini membuat orang jadi gila!
Jin Soo menjawab siapa yang main2?
Ji Won masuk lagi, Lee Jin Soo kau ini benar2 ..apa kau ingin main-main denganku sampai akhir? kau benar2 akan mati! ayo coba main2 lagi. Ji Won menyerang Jin Soo dan kali ini sama sekali tidak bisa dihentikan.
Seung yeon sia-sia saja memohon dan minta keduanya berhenti berkelahi sampai Eun Young datang dan teriak, hentikan! Eun Young naik ke ring dan langsung memisah keduanya. Ji Won marah jangan ikut campur, minggir!
Eun Young : Aku minta kau berhenti!
Ji Won : Minggir!
Eun Young : Hentikan! Apa kalian ini anak SMU? mengapa sangat kekanak-kanakan? Ayo bicara.
Seung yeon berlari mendekati Jin Soo, Pak kau tidak apa-apa?
Jin Soo terengah-engah, apa aku kelihatan tidak apa-apa?
Setelah itu, Jin Soo dan Seung Yeon keluar. Jin Soo memarahi Seung Yeon, apa kau tidak bisa membedakan aku pingsan atau pura-pura pingsan? Apa kau benar2 tidak tahu?
Seung Yeon heran bukankah biasanya pria itu mau menang, mengapa Jin Soo tidak mencoba mengalahkan Ji Won. Bukankah profesional itu akan melakukan yang terbaik?
Jin Soo mencibir, bukan melakukan yang terbaik kau salah, tapi memusatkan perhatian dan kekuatan pada hal yang membutuhkan perhatian, itu profesional.
Lalu Jin soo berkata lagipula mengapa kau tiba2 tadi melakukan CPR, aku kaget, kau pasti terlalu sering melihat drama. Dasar.
Kemudian Jin Soo ingat kalau bajunya ketinggalan. Seung yeon berbaik hati masuk untuk mengambilnya, dan minta Jin Soo pulang duluan. Ketika di dalam, Seung Yeon tidak sengaja mendengar percakapan Seo Eun Young dan Han Ji Won.
Eun Young : Aku tahu kau sangat marah karena dikerjai, tapi siapa yang minta kami melakukan itu?
Eun Young : Kau tidak punya hak untuk bertindak sejauh itu. Ayo kita akhiri saja. Berhentilah mencemaskanku, carilah wanita lain. Kau adalah Han Ji Won, mengapa kau masih terpaku dengan masa lalu? ini tidak seperti kau. Dan juga..jangan pernah melukai Penulis Lee lagi. Jika terjadi sesuatu lagi, aku tidak akan melepaskanmu!
Ji Won : Mengapa?
Eun young heran apa maksudmu mengapa? Lee Jin Soo adalah aset perusahaanku! Jika dia luka atau terjadi sesuatu dengan-nya, aku benar2 tidak akan melepaskanmu.
Ji Won tidak percaya, aset perusahaan? Apa kau benar2 marah karena aset perusahaan? Apa sebenarnya hubungan kalian? ketika aku tidak ada, kemana hubungan kalian?
Eun Young : Apa maksud kata-katamu?
Ji Won : mengapa pria yang tidak pernah peduli pada siapapun, membantumu? Mengapa dia mengerjai aku demi kau?
Eun Young : Itu karena dia tidak tahan lagi! Dia pasti melihatku sangat menyedihkan.
Tapi Ji Won tidak setuju, bukan, pria itu punya motif lain kepadamu. Eun Young berkata Ji Won gila. Ji Won justru berkata, kalian tahu itu tidak akan mungkin, kau juga tahu itu.
Eun Young tertegun. Sepertinya ada sesuatu di masa lalu keduanya. Eun Young berkata dingin, kita selesaikan pembicaraan kita disini. Eun Young keluar dan melihat Seung yeon berdiri di koridor, Eun Young merasa malu. Lalu bergegas pergi.
Seung Yeon kembali ke apartemen Jin soo, dia meletakkan sweater Jin Soo dan Jin Soo minta es batu. Seung yeon berkata kalau ia pikir Jin Soo melakukan ini karena tidak suka pada Ji Won. Jin soo mengakuinya, lalu mengapa?
Seung Yeon ragu apa benar hanya itu motifmu? Jin Soo balik tanya apa yang ingin kau dengar? Seung yeon berkata sudahlah, oh kau minta es ya..
Seung yeon heran, bukankah aku tadi dipecat mengapa dia tidak bicara apa-apa? Apa ia lupa? Jika ia tiba2 ingat dan minta aku pergi, itu akan sangat memalukan. Aduh apa yang harus kulakukan?
Jin Soo langsung berkata dari ekspresimu ada yang ingin kau katakan.
Seung yeon : Pak kau sudah lupa kan? Kalau tadi aku baru dipecat? Aku pergi sekarang.
Jin Soo tidak menjawab dan hanya berkata bagaimana Seung yeon meraut pinsil ini?
Seung Yeon tersenyum lebar, aku menggunakan mikroskop untuk memeriksa pinsil2 itu. Jin Soo terlihat lumayan kagum, ia tidak pernah berpikir ada yang memakai mikroskop untuk menyelidiki pinsil itu.
Eun Young minta maaf pada Jin Soo. Jin soo berkata jika kau datang terlambat 5 menit saja, aku mungkin tidak akan bisa melihat matahari esok. Eun Young merasa Ji Won menyadari sesuatu ketika di Busan.
Eun Young tanya apa Sunbae mengatakan sesuatu padamu? Jin Soo heran, tidak, dia hanya bilang hal2 yang tidak berguna.
Eun young menegaskan, kalau dia datang dan mengatakan hal2 aneh, kau tidak boleh percaya apa katanya.
Malam itu Seung yeon belajar tentang CPR, seperti yang kuduga, ternyata CPR tidak bisa digunakan sembarangan. aku pikir CPR bisa dipakai kapan saja kalau terjadi kecelakaan.
Ponsel Seung Yeon bunyi, dari Eun Young : Ya Presiden.
Eun Young ingin minta bantuan Seung Yeon, aku tiba2 berpikir sesuatu dan aku ingin minta bantuanmu.
Seung yeon langsung menolaknya, apa ? Tapi aku tidak bisa, aku harus mendengar hanya kata2 Bapak mulai sekarang. Jika tidak aku akan diusir lagi.
Eun young berkata bukan itu, apa yang kau dengar tadi, tolong pura-pura tidak terjadi apa-apa, meskipun itu tidak benar, tapi tidak akan enak kalau tersebar. Seung yeon mengerti. Eun Young lega, maaf sudah mengganggumu di jam ini. Selamat malam.
Ada tamu datang di coffee shop Seung yeon, Selamat datang. Ternyata Dong Wook! Seung yeon heran, manager?
Dong Wook : Aku kesini untuk beli kopi. Apa ini coffee shop keluargamu? Seung yeon membenarkan, ya namanya Palace Coffee.
Seung yeon agak heran melihat penampilan Dong Wook yang funky haha..Seung yeon merasa penampilan Dong Wook mirip dengannya. Dong Wook : Apa kau punya American coffee?
Seung yeon : Ya, silahkan duduk. merebus kopi untuk barista profesional terasa memalukan.
Dong Wook minum kopinya dan berkata enak. Seung yeon berkata : bohong. benarkah?
Iya kata Dong Wook, ini sudah enak. Seung Yeon mengucapkan terima kasih. (hehehe manager Dong Wook mulai berani...)
Ponsel Seung Yeon bunyi dan ayah Kang mengangkatnya, langsung memaki: Brengsek. Ternyata yang telepon Jin Soo, ayah Kang minta maaf oh aku kira orang lain, aku kira kau mantan pacar Seung yeon. Ayah Kang mabuk lagi. Dan bercerita kalau Seung Yeon sangat menderita setelah ditinggal ibunya. Jin soo terlihat simpati.
Ayah Kang keluar dan tanya siapa itu? Dong Wook berkata ah anda pernah datang ke cafe perusahaan kami kan? Seung Yeon menjelaskan, ini manager dan ia tinggal di sekitar sini.
Ayah Kang memberi salam dan berkata aku serahkan Seung Yeon ke tanganmu sekarang, kumohon jagalah dia. (kaya kata2 di depan pendeta waktu nikah hahaha), Seung yeon menggeleng, ayah mabuk. Ayo. Seung Yeon mengantar Dong Wook keluar.
Setelah Dong Wook pergi, Seung Yeon melihat ada pesan, apa ini? nenek yang menulisnya? Ya, penulis Lee telp. Dia minta agar kau segera ke Gimpo Airport, jam 9.30 malam.
Seung Yeon kaget, sekarang? mengapa? neneknya berkata ia juga tidak tahu, terlalu berisik dan aku tidak bisa dengar jelas, telp saja dia sendiri. Pakai pakaian formal.
Seung yeon lari2 ke bandara dan menemui Jin Soo, kita mau pergi kemana?
Jin Soo : bukankah aku minta kau mengenakan baju formal?
Seung yeon : Iya, ini adalah baju formal yang kumiliki.
Jin Soo melihat jamnya, tidak ada waktu lagi, ayo pergi. Seung yeon bingung, kemana? Jin Soo menjawab, pulau Jeju. Apa?? Menghadiri pemakaman? (dan baju Seung Yeon warnanya shocking pink!)
Jin Soo : Itulah mengapa aku minta kau memakai baju formal.
Seung yeon bingung, kalau pemakaman tidak bisa pakai baju seperti ini, apa kita bisa beli baju? Jin Soo berkata ini sudah jam 11 malam, dimana bisa beli baju?
Akhirnya diputuskan, Seung Yeon tidak boleh masuk dan Jin Soo berkata akan menjemput Seung yeon setelah acara selesai. Pergilah ke dekat sini dan menunggu. Kau tidak bawa ponsel?
Seung Yeon terburu-buru sehingga lupa bawa ponsel. Jin Soo : baiklah, kalau begitu kau tunggui disini dan jangan kemana-mana.
Seung Yeon tanya berapa lama acaranya kira2? Jin Soo berkata aku akan memberi hormat dan hadir kira2 30 menit setelah itu aku akan pergi. Hei..kau tidak punya jam?
Seung Yeon berkata dengan lemas, aku biasanya menggunakan jam hanphone ku. Jin soo pergi.
Seung Yeon mengeluh nenek keterlaluan, seharusnya ia bilang kalau ini acara pemakaman. sigh...
Ini adalah pemakaman orang dari dunia penerbit yang juga dihadiri oleh staf penerbit lainnya termasuk President Seo. Eun Young ingin Jin Soo bertemu banyak orang. Jin Soo seperti biasa segan, Eun Young mendesak, jika kita membiarkan kesempatan ini berlalu akan sayang sekali. Aku percaya kau tahu sopan santun.
Jin Soo gelisah, sudah 1 jam (Seung Yeon menunggu). Eun Young bertemu seorang kolega yang akan segera berangkat ke Jepang besok pagi, dan minta apa pembicaraan bisa dilanjutkan di tempat yang lebih tenang. Jadi mau tidak mau, Jin Soo ikut dalam rombongan Presiden Seo.
Eun Young memuji Jin Soo karena bisa menjaga sikap. Jin Soo tanya jam berapa ini. Sudah jam 2 pagi! Astaga, Jin Soo minta diantar balik ke RS, ada yang kulupakan. Eun Young heran, apa yang kau lupakan?
Jin Soo : Sekretarisku.
Eun Young : Kang Seung yeon juga ada disini? Bagaimana kau bisa lupa sekretarismu? Kau keterlaluan.
Jin soo : Aku sibuk sekali hari ini
Eun Young pusing, Tuan Park menunggu kita. Akhirnya sopir Seo Eun Young berkata dia akan mengantar mereka ke pertemuan dan akan segera menjemput Kang Seung yeon.
Beberapa saat setelah pertemuan, Jin Soo dan Eun Young ada di sebuah rumah. Jin soo gelisah menunggu telp dari sopir Eun Young. Sudah jam 2 pagi, dan ia langsung mengangkat ketika ada telp masuk, apa kau sudah melihatnya?
Sopir : Belum, aku masih di perjalanan, aku akan sampai dalam 30 menit.
Jin Soo : Kalau kau melihatnya, telp aku segera. Aku tutup ya.
Eun Young tidak begitu cemas, dan dengan ringan berkata jika kau berpikir lagi, dia hanya beban yang tidak berguna dan menimbulkan masalah.
Jin Soo : apa?
Eun young : ya wanita seperti itu, jika ia mendaki gunung maka kakinya akan terkilir dan seorang pria akan menggendongnya turun. Jika ia pergi berenang, dia akan jatuh ke air dan seorang pria akan menggendongnya keluar. Sedangkan ada wanita lain yang harus berusaha sendiri. Tapi wanita ini hanya diam saja dan berkata "tolong aku!" selamatkan aku!
Jin Soo : Apa dia melakukan sesuatu yang membuatmu berkata seperti itu.
Eun Young kesal dan masuk ke ruangan-nya.
Tapi mungkin karena dia ngomong seperti itu atau karena tidak hati2 hahaha..Eun Young sedang di kamar mandi dan terpeleset, tanpa busana! wa...Eun Young sangat kesakitan dan tidak bisa bergerak, ia panik lalu telp Hyun Ju asisten-nya yang sedang ada di mobil untuk menjemput Seung yeon.
Keduanya bingung, bagaimana ini Presiden terpeleset dan luka. Sopir juga bingung, tapi bagaimana Kang Seung Yeon? Hyun Ju berkata bukankah kita harus mendahulukan yang kesakitan? Mereka akan balik lalu ingat hei..bukankah Penulis Lee ada di sana?
Hyun Ju langsung telp Lee Jin Soo. Jin Soo tanya apa kalian sudah menemukan Seung yeon? Hyun Ju berkata belum tapi tolong cek presiden Seo, dia sepertinya terpeleset dan luka. Tolong lihat apa perlu kami memanggil 119.
Jin Soo menyanggupi dan pergi ke kamar Eun Young. Jin Soo membuka pintu dan kaget melihat kondisi Eun Young. Obviously hahaha..
Eun Young juga malu sekali dan ia menelepon temannya yang dokter dan tanya aku tidak bisa gerak, apa aku lumpuh? temannya menasihati jangan berusaha bangun, berbaring saja, apa tidak ada orang?
Eun Young : Ada penulis Lee tapi aku tidak pakai baju, bagaimana aku bisa memanggilnya?
Jin Soo memutuskan untuk teriak dari balik pintu, Seo Eun Young! Apa yang terjadi? seserius apa lukamu? Hyun Ju meneleponku.
Temannya mendesak, minta Jin soo membantumu ke RS, lebih cepat lebih baik.
Jin Soo : Seo Eun Young, aku tanya bagaimana kondisimu? Apa perlu memanggil 119?
Eun Young : aku harus berdiri dulu, apa kau bisa mengambilkan aku baju?
Eun Young ke teman-nya : kalau ia masuk, bagaimana ? cepat pilih, satu : pura2 tidak terjadi apa-apa. Dua : malu. Tiga : cuek saja dan bercanda, mana yang kau pikir paling bagus?
Teman Eun young : Apapun itu, memang agak aneh.
Eun Young : cepat, ini penting.
Temannya akhirnya memutuskan pilihan ketiga, cuek saja dan bercanda. Eun Young setuju, cuek, cuek saja..ya aku pikir juga yang paling baik.
Jadi saat Jin Soo masuk, Eun Young berkata lemparkan saja selimut kepadaku. Kau ini hati2 sekali, kau malu ya? Mengapa? setelah melihatnya sendiri, apa keberanianmu meninggalkanmu? ya aku bisa mengerti, tubuhku memang bagai emas tanpa cacat.
Eun Young terus menggoda Jin Soo (padahal ia sendiri menahan malu) Jin Soo tanya apa kau bisa gerak. Sepertinya aku harus menggendongmu. Eun Young berkata mau menggendong di punggung atau di lenganmu, anggap saja sebagai kehormatan.
Jin Soo : Sebaiknya hentikan bertingkah memalukan seperti itu. Dalam situasi seperti ini, aneh kalau kau jadi tebal kulit.
Eun Young : Jangan ketawa, mati kau!
Jin Soo mengangkat Eun young dan meletakkan ke tempat tidur lalu ingin memanggil 119. Eun Young panik, itu..itu bajuku. Jin Soo : Baju?
Eun Young menunjuk tasnya, ada baju disana, lebih gampang pakai itu.
Jin Soo : Apa kau bisa memakai ini?
Eun Young minta Jin Soo membantunya memasukkan baju ke kepalanya.
Jin Soo akhirnya mencoba memakaikan baju Eun Young secepat mungkin, keduanya merasa malu. Eun Young : Apa yang kau lakukan? kemana tanganmu itu? jangan sentuh aku, jangan sentuh itu!
Jin Soo : Aku tidak menyentuh apapun.
Eun Young : Jangan lakukan itu!
Jin Soo : Apa ini?
Eun Young : Aku bilang jangan sentuh aku!
Jin Soo : Apa yang kulakukan? Geser pantatmu ke bawah
hahahaha...begitulah kalau Jin Soo membantu Eun Young pakai bajunya, memalukan memang.
Jin Soo menyindir Eun Young, sekarang mirip dengan gambaranmu tentang wanita yang tadi, apa yang berusan kau katakan tadi ya..jika dia mendaki gunung, dia pasti akan terkilir dan seorang pria menggendongnya turun. Jika dia berenang, dia akan jatuh ke air dan seorang pria akan menggendongnya keluar. Apa lagi yang kau katakan ya, untuk menggoda pria, gadis2 itu akan menunjukkan semuanya untuk dilihat, bukankah itu menggambarkan kau dengan tepat, Seo Eun Young?
Jin Soo memanggil 119 dan setelah ambulan datang, mereka memasukkan Eun Young ke dalam-nya. Jin Soo melihat semuanya dan ikut di dalam ambulan, sesaat pandangan Jin Soo silau karena lampu ambulan dan sebuah ingatan buruk melintas. Wajah Jin Soo muram.
Eun Young : hei kenapa dengan ekspresimu itu? oh "emas tanpa cacatku" masih mengganggu pikiranmu kan?
Jin Soo : Sudah kubilang kau salah persepsi, aku punya kenangan buruk dengan ambulan.
Eun Young terdiam, tampaknya memang ada kenangan buruk yang melibatkan keduanya.
Ambulan sampai ke lokasi RS yang merupakan RS tempat upacara kematian tadi. Jin Soo melihat sesosok gadis dengan baju pink yang familiar disana. Astaga..kemana sopirnya Eun Young?
Kang Seung Yeon masih berdiri di dekat RS. Jin Soo melihat jam, sudah jam 5.30 pagi!
Seung Yeon marah, kesal, dan teriak ketika Jin Soo datang, jam berapa ini sekarang?
Jin Soo : 5.30 pagi
Seung Yeon : Bukankah kau bilang cukup 30 menit saja? kau sudah terlambat lama sekali. Aku menunggumu selama 6 jam.
Jin Soo sebenarnya marah pada dirinya sendiri tapi dia mengeluarkannya dalam bentuk kemarahan pada Seung Yeon : Tidak-kah kau memikirkan hal yang lain selain menunggu? karena aku tidak datang, kau seharusnya berpikir hal yang lain.
Seung yeon : tentu saja aku berpikir tentang itu, aku sudah memikirkannya baik2. Kau membuatku menunggu. Bagaimana jika kalau saat aku tidak ada dan kau datang? Jika kau tidak bisa menemukanku, maka kau akan memarahiku lagi. (aku sudah ketakutan dimarahi olehmu) Aku bahkan tidak berani pergi ke toilet dan terus saja menunggu.
Jin Soo dengan suara pelan : maaf
Seung Yeon : Apa?
Jin Soo : Aku bilang aku minta maaf karena keras padamu.
Jin Soo : Aku sudah bilang minta maaf kenapa kau melihat seperti itu? Jangan bilang ini kali pertama ada yang minta maaf padamu.
Seung yeon terpana dan ia langsung senang lagi, karena ini pertama kalinya Jin Soo minta maaf padanya. Karena aku tidak pernah berpikir kau akan minta maaf.
Jin Soo menghela nafas, ia sudah minta maaf. sekarang giliranmu. Ayo minta maaf, tidak membawa ponsel, berpakaian aneh bahkan melupakan jam tanganmu.
Seung yeon : Aku juga minta maaf.
Jin Soo : Tidak ada artinya, aku tidak akan menerima permintaan maaf.
Seung Yeon : Apa? tidak ada yang seperti itu.
Keduanya sudah lebih akur dan Jin soo menyuruh Seung yeon ke toilet dulu dan ia menunggu. Ketika menunggu, Jin Soo melihat ada ambulan lewat.
Ada flashback, seorang wanita dalam kondisi luka parah, darah dimana-mana, dengan tabung oksigen didalam ambulan, Jin Soo dan Eun Young duduk di samping wanita itu menangis sedih.
Eun Young di kamar RS, tertidur dan tiba2 menangis, ia mendapat mimpi yang sama.
Jin Soo tanya, mengapa kau menangis? kau mimpi buruk? Kau mengagetkan aku, kau menangis karena kesakitan? Kau mimpi apa?
Eun Young bingung dan menghapus air matanya...