Sinopsis Boys Before Flowers Episode 14
Jan di bersedih hati karena Jun Pyo mengacuhkannya ketika berada di Casino Hotel Venetian, F3 menghiburnya dengan mengajak Jan di berkeliling naik gondola. Dari arah yang lain, ada seorang gadis menyanyikan Santa Lucia di atas gondola dengan nada fals. F3 merasa gadis itu sangat memalukan tapi Jan di mengenalinya dan berkata bahwa gadis itu adalah penyelamatnya.
Pada saat yang lain Presdir Kang dan Jun Pyo menyambut kedatangan pengusaha besar dari Amerika (grup JK). F3 mengajak Jan di makan di sebuah restaurant, tapi Ji hoo melihat Jun Pyo dan ibunya bersama dengan tamunya di restaurant itu. Dia segera mengalihkan mereka untuk pindah restaurant.
Jun Pyo mendapat kiriman MMS ternyata foto-foto Jan di bersama F3, Jun Pyo tampak resah. Ji Hoo bertanya apa Jan di menyesal pergi ke Macau, Jan di berdalih paling tidak dia berkesempatan datang ke tempat yang bagus. Tapi paling tidak dia ingin bertemu Jun Pyo sekali dan menanyakan kabarnya. Jan di merasa dia seperti bermimpi sendirian tapi Ji hoo mengatakan dia tidak bermimpi. "Ini bukan mimpi, paling tidak sekarang kau ada di depanku," kata Ji hoo. Merasa terlalu terbuka, Ji hoo pamit tidur. Kemudian Jan di menulis karakter "J" di kaca, tapi kemudian menghapusnya. Tidak tahu apakah yang dimaksud adalah Jun Pyo atau Ji Hoo ..
Pak Jung berhasil mempertemukan Jun Pyo dengan F3 di aula basket. Jun Pyo menyambut dingin mereka. Saat Yi Jung mengatakan Jan di datang juga di Macau, Jun Pyo berkata "Mengapa aku harus menemuinya ?" Yi Jung murka dan memukul Jun Pyo. Woo Bin bertanya apa yang mengubah Jun Pyo, dan dia menjawab 700 ribu karyawan ShinHwa. Tanggungjawab dan beban itulah yang mengubahku dan dia berjalan pergi.
F3 menemui Jan di. Dari ekspresi mereka Jan di tahu bahwa Jun Pyo tidak akan menemuinya. F3 menghibur Jan di dengan bermain petak umpet. Ji hoo menarik Jan di ke satu sudut agar tidak terlihat oleh Woo Bin, tapi ketika melihat Jun Pyo di sebuah iklan, Jan di mulai menangis dan Ji Hoo menenangkannya. Ji Hoo menemui Jun Pyo dan meminta bantuannya agar bertemu dengan Jan di. Jun Pyo heran mengapa Ji Hoo meminta sebagai bantuan ? Kata Ji hoo "Paling tidak itu yang dapat aku lakukan untuknya."
Menjelang Subuh, Ji Hoo mengajak Jan di jalan2 dan mempertemukannya dengan ...Jun Pyo. Jan di terluka dengan sikap Jun Pyo yang dingin. Kata Jan di,"Mengapa kau seperti ini, bagimu aku ini.. " Jun Pyo menjawab,"Noda yang ingin kuhilangkan." Jun Pyo berjalan meninggalkan Jan di, dia benar2 memutuskan hubungannya dengan Jan di. Jan di yang terluka dihibur oleh gondolier yang membawanya berkeliling dengan gondola (diiringi lagu “Con te partiro”).
Jun Pyo menghambur masuk ke ruangan ibunya dan murka. Jun Pyo meminta ibunya untuk tidak mengganggu Jan di lagi atau dia akan menghancurkan semuanya. Di Seoul, adik Jan di sakit dan orang tuanya membawanya ke dokter yang ternyata adalah kakek yang sering datang ke restaurant tempat Jan di bekerja (Kakek Ji Hoo).
Sementara itu,Jan di yang bersedih dihibur oleh Ji hoo. Saat Jan di melihat2 sepatu, secara kebetulan Jun Pyo melihatnya, dia memandang Jan di sekilas dan kemudian berlalu. Jae kyung melihat sepatu yang sama dan tertarik, ketika dia akan mengambil sepatu itu, Jun Pyo juga mengambilnya. Mereka berebut sepatu dengan menggelikan. Tapi Jun Pyo akhirnya menang.
Presdir Kang lega karena Jun Pyo dan Jan di akhirnya dapat berpikir realistis. Jun Pyo pura2 bekerja, padahal dia melihat foto2 dan rekaman yang dibuat Jandi. Ketika Ji Hoo dan Jan di akan check out, ada yang mengenali Ji Hoo. Ternyata Ming teman Ji hoo. Ming membujuk mereka untuk tinggal di rumahnya.
Ming benar2 menyukai Ji Hoo dia bertanya apa Jan di pacar Ji hoo. Ji Hoo balik bertanya, menurutmu ? Ming berkata Ji Hoo pasti menyukai gadis itu. Jun Pyo sedih ketika tahu Jan di dan Ji Hoo sudah check out dari hotel. Sementara itu Ji Hoo dan Jan Di berkeliling menikmati kota Macau yang sangat indah.