Tae Ra mengantar Tuan Uhm pulang dan langsung menemui Mo Ne. Tae Ra tidak ingin Mo ne menemui Gun Wook lagi. Mo Ne menolaknya, menurut Mo Ne, Gun Wook ribuan kali lebih baik dari Uhm, karena Mo Ne tahu Uhm berselingkuh dengan artis Choi Hee Joo. Tae Ra kaget, tapi bagaimanapun Mo Ne tetap tidak boleh bersama Gun Wook, mengenai Uhm, Tae Ra yang akan menyelidikinya, jangan bilang pada siapa2 dulu.
Di kantor polisi, Detektif Gwak dan Lee siap2 menutup kasus kematian Sun Young, dan memutuskan bahwa itu kasus bunuh diri. Detektif Gwak mengambil satu foto Sun Young dan mendesah..dia terlalu muda untuk mati. Seorang pria yang kebetulan ditangkap melihat foto itu dan mengenali Sun Young, dia nyengir, orang itu tidak heran kalau Sun Young kena masalah. Ini membuat detektif Gwak tertarik dan minta pria itu mejelaskan.
Awalnya dia tidak terlalu semangat, tapi ketika ia diancam bisa jadi tersangka, akhirnya ia mengaku melihat gadis itu bertengkar dengan seorang pria pada satu malam. Kapan? Saat pertandingan Jepang lawan Korea..Detektif itu sadar itu malam kematian Sun Young. Dia ingat, Sun Young menangis dan memohon pada pria itu, dan memanggilnya..Jea Sung..Jun Sung..Tae Sung-ah? Kedua detektif itu merasa akhirnya mereka mendapatkan petunjuk!
Detektif Lee langsung menghubungi Tae Sung yang ternyata sudah ada di bandara, ia mau ke Jepang dan tidak akan kembali lagi ke Korea. Siapa yang mau tinggal di rumah seperti itu?
Tae Sung tidak menerima alasan detektif itu, ia mengejek mereka, pertama Sun Young tidak pernah memanggilku Tae Sung-ah! dia selalu memanggilku Tae Sung-sshi!, lalu Tae Sung bersikeras kalau ia adalah satu2nya pria dalam hidup Sun Young, tidak ada yang lain selain dia. Jadi kalian pasti punya skenario yang salah.
Kedua detektif itu jadi bingung, menurut saksi, mereka yakin itu wanita yang sama, tapi mereka frustrasi karena mereka percaya Tae Sung adalah petunjuk utama mereka, hanya saja mereka tidak punya cukup alasan untuk menahan Tae Sung meninggalkan Korea.Gun Wook melihat kartu nama Jae In dan menelpon-nya. Gun Wook berkata ia tidak bisa menghilangkan noda kopi dan Jae In langsung berkata Tae Sung-sshi. Jae in ingin mengganti ongkos laundry tapi Gun Wook menolak dan minta Jae In menemuinya.
Jae In muncul di pintu, Gun Wook ngomel setengah kaget, wow..dia benar2 datang. Gun Wook mmeminta Jae In masuk ke apartemen yang seperti habis dilanda angin puting beliung (sepertinya ini apartemen Sutradara Action Jang) dan bicara pada Jae In dengan nada suara mengejek. Jae In ingin mencuci baju Gun Wook di rumahnya tapi Gun Wook menolak dan minta Jae In mencucinya di kamar mandi, cuci pakai tangan dan bukan mesin cuci! Jae in menahan kekesalan-nya, bagaimanapun ia harus bisa sabar dengan "Tae Sung" dan JAe In setuju.
Setelah menunjuk kamar mandi, Gun Wook pergi. Jae In mencuci baju di kamar mandi dan tidak percaya bahwa Tae Sung dari Haeshin hidup seperti ini. Jae in ingat bagaimana Tae Sung di kantor Haeshin waktu itu dan ia mengira ini mungkin karena Tae sung tidak diakui di keluarga Hong, orang kaya benar2 menakutkan.
Awalnya Gun Wook sepertinya hanya ingin mengetes Jae in untuk melihat sejauh apa Jae In tertarik padanya, karena Gun Wook sudah melihat Jae in saat keluar dari apartemen Mo Ne dan ia tahu Jae in memang sengaja ingin mendekatinya karena mengira sebagai Tae sung. Gun Wook tahu dan ia ingin tahu apa lagi yang akan dilakukan Jae In.
Sementara Jae In mencuci, Gun Wook main2 di dekat situ, ia duduk minum susu di depan toko dan menangkap bola yang tiba2 datang ke arahnya. Segerombolan anak mendekatinya dan ia setuju jadi kiper mereka dan menambahkan tantangan dengan berkata ia akan membelikan ice cream jika gawangnya kebobolan.
Gun Wook meyakinkan mereka ia pemain yang bagus di jamannya(waktu SD), tapi seperti yang sudah diduga, Gun Wook membiarkan mereka semua mencetak gol, kita tahu dia sengaja karena ingin mentraktir mereka. Gun Wook berkata, kalian sangat bagus dan kuharap kalian bisa membuat Korea bersinar di World Cup (well, aku juga pegang KOrea, paling ngga kuharap sampai perempat final, jadi kita sama ya Gun Wook!)
Saat Gun Wook bersama anak2, ia mengacuhkan telepon dari Hong Mo Ne. Di ponselnya tertulis "Rope"/tali, apa maksud Gun Wook dengan menganalogikan Mo Ne dengan tali? Mungkin ada hubungannya saat ia jatuh dari atas gedung karena di dorong So Dam dan Gun Wook berpegangan dengan tangan Mo Ne? Tali untuk menyelamatkannya? Agar ia tidak "jatuh" terlalu dalam? Atau karena Mo Ne "mengikatnya" dan dia merasa tidak bebas? Tali, untuk memanjat ke tempat yg lebih tinggi? meraih ambisi yag lebih besar? well..let's see aja.
Tae Ra mencegah Mo Ne bertemu Gun Wook dan memerintah Mo Ne untuk tinggal di kamarnya sepanjang hari. Tentu saja Mo Ne menolak, ia bahkan menantang kakaknya, iya katakan saja semuanya, katakan pada ayah dan ibu jika Uhm Se Jung punya pacar, dan katakan kalau aku menyukai Gun Wook Oppa! Tepat saat itu Ny. Shin masuk dan mendengar kata2 terakhir Mo Ne. Ada apa ini?
Tae Ra akhirnya menjelaskan semuanya pada ibunya, dan yakin bahwa tunangan Mo Ne itu benar2 kencan dengan Choi Hee Joo. Taera ingin pernikahan mereka dibatalkan tapi ibunya tidak setuju, jangan dulu. Mereka masih membutuhkan grup Chung Soo, karena Uhm adalah senior executive di situ, mereka butuh Chungsoo untuk trading dengan grup Jong Sun. Tapi ibunya jelas tidak akan menikahkan Mo Ne dengan si brengsek itu hanya saja biar mereka putus sendiri agar kelihatan bagus demi kepentingan grup Haeshin.
Nyonya Shin minta Tae Ra menyelidiki mengenai Choi Hee Joo dan juga si Gun Wook itu.
Jae In sudah selesai mencuci baju Gun Wook dan siap pulang saat..dia melihat apartemen yang kacau berantakan itu dan menghela nafas. Jae in mulai membersihkan semua sudut bahkan toilet! Gun Wook pulang dan ia terkejut karena Jae In masih ada di rumah dan ia juga terperanjat melihat apartemen yang rapi dan bersih. Bukannya merasa terkesan, Gun Wook tanya langsung, "Apa kau menyukaiku?" Gun Wook melihat Jae In dengan tajam, dan menambahkan, "Apa kau menyukaiku karena aku Hong Tae Sung?"
Jae In tidak tuli dengan nada merendahkan Gun Wook dan ia tertawa, dan jadi sarkastis, menunjuk ke arah dada Gun Wook dan tanya setengah bergurau, bagaimana dia bisa hidup berantakan seperti ini, menepuk-nepuk kepala Gun Wook dan berkata, Kakak akan mengurusmu, jadi sadarlah dan hiduplah dengan baik, Ok? Gun Wook hanya bisa diam dan sedikit termangu.
Tapi, tentu saja itu semua hanya ada di kepala Jae In. Itu adalah yang diinginkan Jae In, kalau saja ia tidak ingin mengambil hati Hong Tae Sung. Tapi Jae in menjelaskan kalau ia sangat menyukai Mo Ne dan ingin melakukan sesuatu yang baik pada kakak Mo ne. Gun Wook minta Jae in pulang dan Jae In keluar.
Anehnya, Gun Wook mengikutinya, jalan di jalan yang sama beberapa meter dibelakang Jae In. Jae In melihat kebelakang dengan ingin tahu, sampai di halte bus. Gun Wook juga ikut menunggu bus.
Jae in tanya apa Gun Wook mau mengantarnya? Gun Wook menjawab ia ada urusan. Dengan kata lain, jangan GR. Gun Wook punya gaya bicara yang mengerikan, misalnya ketika Jae In tanya, Tae Sung kau tidak punya mobil? Gun Wook menjawab dengan kau perlu mobil? Gun Wook selalu mengajukan pertanyaan2 menyelidik dan tiba2 memotong pembicaraan begitu saja (tipe org yg tidak enak diajak bicara). Jae In mengerti itu ucapan selamat jalan dan ia naik bis-nya, tapi Gun Wook mengikutinya naik bis.
Jae In tidak percaya Gun Wook tidak mengikutinya, walaupun Gun Wook tetap berkeras, ia ada urusan.
Dalam bis, Jae in terus mencuri lihat ke arah Gun Wook dan jadi tidak konsentrasi, maka ketika bis tiba2 mengerem mendadak, Jae in jatuh dan Gun Wook dengan mudah menangkapnya. Gun Wook tampaknya sudah memperkirakannya. Dan tanya dengan sinis, Apa kau selalu melakukan itu? Apa kau selalu berdiri dengan pandangan kosong dan jatuh seperti itu?
Jae in terbata-bata, "B..Bukan bukan begitu, aku sebenarnya cukup pintar dan aku selalu melakukan semuanya dengan sempurna..." Gun Wook berkata pelan, "Bukankah memalukan memuji diri sendiri?" Itu membuat Jae In terdiam dan merasa malu. Jae in turun tanpa menoleh lagi.
Gun Wook juga ikut turun dan jalan beberapa langkah dibelakangnya. Jae in tersandung lagi dan Gun Wook menagkapnya. Kali ini Jae in terperanjat, dan Gun Wook sekali lagi mengejek Jae in lagi yang mudah jatuh dan blank/linglung.
Jae in bergumam dan berkata rumahnya sudah dekat dan mengucapkan selamat tinggal. Gun Wook mengangguk dan berbalik. Ini membuktikan bahwa Gun Wook memang ingin mengantar Jae In pulang, dan Jae in heran apa ini berarti Gun Wook tertarik padanya?
Gun Wook berhenti untuk beli minum di toko kecil saat sekumpulan anak sekolah hom pim pah untuk memilih salah satu dari mereka untuk mendekati pria itu. Ternyata Won In yang kalah taruhan dan ia yang harus mendekati Gun Wook dan memberikan uang 2000 won untuk beli rokok (untuk ayah).
Gun Wook mengambil uang itu, tapi bukannya beli rokok, ia beli minuman ringan. Won In tanya rokoknya tapi Gun Wook dengan santai berkata ia tidak beli, dan saat diminta uangnya, Gun Wook mengingatkan kalau itu untuk bayar utang (saat di bus shelter dulu), saat diminta kembaliannya, Gun Wook berkata itu bunganya. Won In benar2 kehilangan akal. (tapi cara drama ini kampanye anti rokok bagus sekali, pakai Kim Nam Gil sebagai duta anti rokok, bravo, setuju, anak sekolah ngga boleh ngerokok, makan lolipop aja hahaha)
Kesal, Won In menggeledah kantung Gun Wook dan cari uang, tapi ternyata kantungnya kosong, sedangkan ponselnya terus berdering. Won In sebal, jawab dulu telp-mu! Gun Wook justru minta Won In menjawabnya, dan Won In benar2 menjawabnya! Melihat nama si penelepon, Rope..Won In bingung dan ia berkata, "Nona Tali..pemilik telp ini tidak ingin bicara denganmu, jadi jangan telp.
Sementara itu Sutradara Action Jang kaget sekali saat kembali ke apartemen-nya, reaksi pertama adalah ia minta maaf karena mengira salah masuk rumah, dan kemudian ia sadar ini rumahnya dan ia memeriksa uangnya karena mengira ada pencuri, benar2 menakutkan melihat rumah bersih seperti ini..(ada yg menarik perhatianku, ada rak dari rotan yg mirip gaya rak Indonesia, apa bawa dari Padang? haha..)
Mo Ne sedih sekali karena telpnya selalu tidak dijawab Gun Wook, apalagi ketika di kampus, ia melihat sopir Kang selalu mengawasinya, ia marah dan langsung telp kakaknya. Tae Ra hanya menyuruh Mo Ne langsung pulang setelah dari kampus. Mo Ne bisa mengelabui sopir Kang dan lari dengan taksi.
Setelah menutup telp Mo ne, Tae Ra yang sedang menikmati massage dan dipuji kulitnya oleh pegawai salon karena halus, teringat pertemuannya dengan Gun Wook dan ingatan itu tiba2 membuatnya panas dan ia benar2 minta air minum.
Mo Ne tiba di lokasi latihan dan mencari Gun Wook, bukannya bertemu Gun Wook tapi justru menemukan Hee Joo sedang latihan dengan sutradara action Jang. Mo Ne tersenyum lebar pada Sutradara Jang tapi tidak menghiraukan Hye Joo, dan bahkan menantang Hye Joo dengan mengatakan sambil melihat ke arah Hye Joo, kalau ia adalah pacar Gun Wook saat ditanya oleh Sutradara Jang.
Tapi keduanya, Hee Joo dan Sutradara Jang mengenal Gun Wook dengan baik dan tidak gampang percaya begitu saja, keduanya geli. Hee Joo sengaja menyebut bahwa syuting berikutnya akan diadakan di taman bermain, dan Mo Ne "memakan" umpan Hee Joo.
Tae Ra dan Nyonya Shin gelisah karena Mo Ne menghilang dan memarahi Sopir Kang, mereka berdua sepakat tidak mengatakan mengenai hubungan Mo ne dengan Gun Wook pada Presdir Hong tapi mengatakan mengenai hubungan Uhm dengan Choi Hee Joo, Tuan Hong juga tidak akan menyerahkan Mo Ne mereka pada Uhm dan pertunangan-nya akan dibatalkan.
Kedua kakak beradik Mun melihat film bersama, Heaven's Postman (Han Hyo Joo dan Jaejoong, kebetulan produksi SBS juga), dan ini terlihat lucu karena, Won In, yang kelihatan seperti berandalan dan masih remaja justru menangis terisak-isak, sedangkan Jae In yang lebih feminim, kalem, dan dewasa justru tidak terpengaruh.
Ketika dalam perjalanan pulang, Jae in mengeluh karena ia tidak beruntung dalam kehidupan cintanya. Adiknya menegur itu karena kau terlalu pilih-pilih. Won In geleng2 melihat kakaknya tidak bisa janjian dengan Tae Sung (Gun Wook) dan mengambil ponsel Jae in lalu mengirim sms ke Gun Wook.
Won In baru bilang kalau ia mengirim sms, saat ia sudah menekan send, apalagi pesannya, "Aku bebas hari ini." Jae in malu sekali, tiba2 ada sms balasan, Jae In gugup, Won In membukanya ternyata pesan-nya : Aku juga bebas..
Jae in bingung mau balas apa, dan Won In langsung menulis, kau dimana? apa kau mau minum kopi?
Jae in akhirnya kencan dengan Gun Wook di taman, keduanya minum kopi instan (I wonder if that Baba Coffee...) Tapi kali ini Gun Wook tidak sinis lagi, paling tidak ia tersenyum dan bahkan menggoda Jae in kalau ia masih punya banyak cucian untuk Jae in.
Seorang wanita minta tolong Jae in mengambil foto untuk foto keluarga dan Gun Wook tersenyum sendiri dan ia melihat Jae in. Tapi senyum itu lenyap saat Gun Wook melihat keluarga bahagia itu, yang membawa ke memori-nya bersama keluarganya saat kecil.
Keduanya mulai lebih akrab saat Jae in membicarakan mengenai piknik di musim semi bersama ayahnya, ketika ayahnya masih hidup. Tapi sekarang tidak menyenangkan lagi karena ayahnya sudah meninggal. Ini membuat Gun Wook bisa merasakan perasaan Jae in.
Untuk pertama kalinya, Gun Wook melihat Jae in dengan pandangan "lain". Jae in terus jalan dan Gun Wook merentangkan tangan ke arah bahu Jae in, ingin menyentuhnya untuk menghibur (hmm adegan episode 37 dan 57 QSD) Jae in, tapi sebelum Gun Wook bisa menyentuhnya, seorang fotografer datang dan Gun Wook langsung menarik tangannya.
Fotografer itu mengambil foto2 turis, dan minta "pasangan" itu untuk ber-pose. Jae in mulai menjelaskan bahwa mereka bukan sepasang kekasih..tapi Gun Wook langsung memeluk bahu Jae in dan memerintah orang itu untuk memotret mereka, Jae In terlihat sedikit terkejut.
Kemudian, Gun Wook kembali menjadi Gun Wook yang keras, kejam, dan dingin. Gun wook bertemu dengan informan-nya (I wonder..Gun wook punya uang berapa banyak, sewa informan pasti mahal, apalagi informan yg bagus kaya gini) yang sudah mendapatkan informasi untuknya, mengenai laporan Grup Haeshin dan juga perusahaan cabangnya. Orang itu juga memberikan informasi mengenai suami Tae Ra dan menasihati Gun Wook agar jangan berurusan dengan suami Tae Ra atau keluarganya, karena mereka cukup berkuasa.
Gun Wook tanya balik,
"Mengapa tidak? Itu lebih menyenangkan bagiku."
Akhirnya Gun Wook menemui Mo Ne, ia menunggu Mo Ne di kampusnya dan Mo Ne tersenyum lebar. Mo Ne yakin mulai sekarang Gun Wook akan menjawab telp darinya, tapi Gun Wook tanya, "Mengapa aku harus melakukan itu? Aku bukan apa-apa bagimu."
Itu menghapus senyuman Mo Ne, ia tidak mengerti. Gun Wook menjelaskan bahwa ia tidak cocok dengan cara Mo Ne, Mo ne bisa terlibat dalam satu hubungan dalam beberapa bulan sebelum akhirnya memutuskannya dengan mudah. Benar2 taktik lihai sebagai pria yang takut membiarkan dirinya menyukai Mo Ne karena Mo Ne akan memutuskannya. Gun Wook terlihat terluka dan Mo Ne yang berkuasa, hmm..brilliant liar!
Mo Ne protes, dia tidak seperti itu dan berapa lama Gun Wook merasa seperti itu? Gun Wook menjawab, "Ketika aku sadar saat kau ingin menyembunyikan aku." Gun Wook berkata pada Mo Ne jangan seperti itu, menyembunyikan aku dan kau itu terlihat sangat cantik jika kau terbuka dan percaya diri.
Gun Wook pura2 seperti akan melakukan yang "benar" dan melepaskan Mo Ne, Gun Wook menambah, "Jangan merasa tidak enak atau menyembunyikan sesuatu atau terluka karena aku. Aku akan baik2 saja, jadi jangan mencemaskan aku." Dengan tersenyum lembut Gun Wook pergi, dan Mo Ne merasa kata2 Gun Wook tadi ada benarnya, dia tidak bisa menyangkalnya.
Gun Wook ngebut dengan motornya (kayanya Kim Nam Gil bagus buat drama kaya MARS, jadi orang Korea pertama yg masuk MotoGP gantiin Rossi yg cedera haha..) Gun Wook berkata dalam hati yang sekaligus memberi penjelasan pada penonton, aku punya tiga nama...pertama, Choi Tae Sung, nama dari orang tuanya. Kedua, adalah nama yang diberikan oleh keluarga Haeshin, Hong Tae Sung, dan ketiga adalah nama yang kupilih sendiri, Shim Gun Wook. Dia berpikir, "Kadang..aku tidak tahu siapa aku ini sebenarnya."
Tae Ra masuk ke kamar Mo Ne dan memberikan telp, Uhm ingin bicara. Awalnya Mo Ne menolak, tapi ia berubah pikiran dan menerimanya. Mo Ne berkata ia ingin pergi ke taman hiburan akhir pekan ini. Tae Ra heran, tapi Mo Ne menjelaskan ia akan mengatakan "Kata2 terakhir" pada Uhm.
Uhm menelepon Mo Ne dari kamar hotel dan ia sedang bersama Hee Joo di tempat tidur. Hee Joo tanya apa yang diinginkan Nona kecil, dan Uhm menjawab Mo Ne ingin pergi ke taman hiburan hari minggu ini. Hee Joo tahu Mo Ne memakan umpan-nya dan tertawa, ternyata ia berani juga ..Keduanya lalu melanjutkan "urusan" mereka.
Uhm dan Mo Ne tiba di taman hiburan, sebagian besar lokasi taman ditutup untuk syuting film. Mo Ne melihat Gun Wook yang main film dengan Hee Joo, Gun Wook naik motor sepanjang jalan dan Mo Ne lari di depan motor untuk menghentikan Gun Wook (kalau dipikir sudah dua kali produksi film terganggu gara2 "cewek"nya Gun Wook, kalo Jackie Chan udah teriak, hei! you're wasting my film!) Mo Ne ingin menunjukkan pada Gun Wook, kalau ia tidak akan menyembunyikan hubungan mereka lagi dan kalau Mo Ne tidak malu dengan keberadaan Gun Wook.
Gun Wook kesal dan minta Mo Ne minggir, mereka sedang kerja. Mo Ne minta maaf karena menyembunyikan Gun Wook dan janji ia akan mengenalkan Gun Wook pada keluarganya dan pada dunia! Mo Ne melihat ke arah tunangan-nya dan berkata : Hong Mo Ne menyukai Shim Gun Wook!!
Uhm Se Jung mencoba menyeret Mo Ne pergi dan Gun Wook berkata, Mo Ne tidak mau pergi. Uhm teriak pada Mo Ne untuk masuk dan tunggu di dalam mobil, ia menemui Gun Wook dan dengan marah berkata, apa kau kencan dengan wanitaku?
Gun Wook menyeringai, Mo ne? Atau Choi Hee Joo? Keduanya sepertinya tidak ada yang tertarik denganmu.
Uhm menyalahkan Gun Wook atas perubahan sikap Mo Ne, karena kau, (dan bukan karena perselingkuhan Uhm sendiri) Uhm memperingatkan Gun Wook agar berhenti mendekati Mo Ne.
Gun Wook sebal dan mencemooh Uhm, apa karena kau kaya maka kau pikir kau bisa mendapatkan wanita sesukamu? Uhm marah dan memukul Gun Wook yang dengan amat sangat mudah dipatahkan oleh Gun wook, Gun Wook dengan mudah memelintir lengan Uhm dan mendorongnya ke tanah!
Dan untuk menambah penghinaan ..Gun Wook melemparkan beberapa lembar uang ke arah Uhm sebagai ongkos naik bis ke Seoul karena Mo Ne sudah pergi dengan mobil Uhm! Meninggalkan Uhm sendiri. Ha! Hee Joo juga tidak terlihat ingin membela Uhm, ia hanya menonton saja sambil tersenyum.
Mo Ne menyetir mobil sambil menangis terisak-isak, dan motor Gun Wook menyalipnya dengan zig zag, Mo Ne berhenti dan dengan gembira keluar tapi Gun Wook tidak ada lagi. Tampaknya itu hanya imajinasi Mo Ne saja.
Ketika sampai di rumah, Mo Ne langsung demam tinggi dan mengigau, Gun Wook oppa..Gun Wook oppa..dalam tidurnya.
Nyonya Shin berkata pada Tae Ra kalau ayahnya sudah membatalkan pertunangan Mo Ne dengan Uhm. Tae Ra kasihan dengan Mo Ne, ia merasa jangan sampai Mo Ne seperti dirinya yang tidak bahagia dalam pernikahannya. Tae Ra mengusulkan agar ibunya mengijinkan Mo Ne kencan dengan pria yang disukai Mo Ne. Tentu saja ibunya tidak setuju, ia tidak akan pernah menikahkan Mo Ne dengan orang yang "bukan siapa-siapa", tapi Tae Ra berkata mereka tidak bisa memaksakan keduanya pisah begitu saja. Tae Ra menawarkan diri untuk menemui Gun Wook, ia ingin mencoba membujuk Gun Wook agar meninggalkan Mo Ne tanpa menyakiti Mo Ne.
Nyonya Shin bergumam, kita kirim Mo Ne ke luar negeri saja...apa kita kirim pada Tae Sung? Tae Sung di Jepang.
Nyonya Shin juga mengirim Jae in ke Jepang untuk mencarikan barang antik baginya dan minta tolong Jae in untuk makan malam dengan Mo Ne sekali-kali. Jae in menyanggupinya.
Tae Ra menemui Gun Wook. Tae Ra tidak nyaman dan selalu menghindari tatapan tajam Gun Wook. (entah mengapa..scene Kim Nam Gil dan Oh Yeon Soo selalu membuatku exciting..lebih dari scene dg cewek2 yg lain ..) Tae Ra berkata ini mengenai Mo Ne..tiba2 ponselnya bunyi, ternyata So Dam, yang tanya nama anjing di A Dog of Flanders, Tae Ra bingung, Gun Wook menjawab, Patrachiyo. Tae Ra dengan pandangan heran memberikan jawaban Gun Wook dan berkata nanti bicara lagi ya dan Tae Ra menutup telpnya. Gun Wook yang suka anjing mengomentari partachiyo. Tapi Tae Ra kembali ke pokok masalah dan ia minta Gun wook menjelaskan apa niatnya mendekati Mo Ne.
Tae Ra tersinggung saat dengar jawaban Gun Wook, tidak ada niat khusus. Tae Ra marah beraninya kau mengganggu Mo Ne dan mempermainkan-nya, anak itu tidak bisa makan, tidak tidur, dan kacau karena kau!
Gun Wook tanya apa Tae Ra pernah mengalami cinta pertama? Karena ketika kau jatuh cinta pertama kalinya, tidak menjadi soal siapa orangnya, karena kau akan tenggelam dalam emosimu..suamimu..pasti bukan cinta pertamamu.
Tae Ra : Apa yang kau inginkan? Gun Wook memotongnya, Sayangnya, aku tidak menginginkan apapun. Gun Wook akan berkencan dengan Mo Ne jika ia menyukainya, atau tidak jika ia tidak suka dengan Mo Ne. Dan jika ada yang kuinginkan, aku akan mendapatkan-nya dengan caraku. Tidak ada yang bisa mencampuri, bahkan tidak juga kau!
Gun Wook bangkit dan mau pergi, ia titip pesan untuk Mo Ne, "Jangan terluka karena pria seperti aku."
Gun Wook kembali ke apartemen-nya sendiri. Tempat ini lebih mirip Gun Wook yang kita kenal, dingin, keren, chic, modern, dan bersih. Bukan seperti apartemen kacau balau yang diperlihatkan pada Jae In. Gun Wook merenung di depan dinding yang penuh informasi grup Haeshin dan kali ini, ia melihat fokus ke arah foto Tae Ra (kalo lihat cara Gun Wook lihat foto2 itu, aku ngeri ..bisa saja ia tiba2 menancapkan jarum dan mulai ber-voodoo ria bwa..)
Gun Wook tidak menjawab telp dari Jae in, dan Jae in mengirim pesan untuk mengajak makan malam bersama besok malam.
Gun Wook juga tidak menjawab telp Mo Ne yang langsung merasa terpuruk. Jae in telp dan Mo ne langsung mengangkat, Gun Wook oppa..tapi kemudian kecewa saat tahu itu Jae in. Jae in mengundangnya minum besok malam. Mo Ne tidak tertarik, tapi ia terperanjat saat dengar bahwa Jae in juga mengundang "Tae Sung". Mo Ne awalnya bingung tapi ia sadar Jae in pasti salah mengira Gun Wook sebagai Tae Sung. Kalau "Tae Sung" yang itu, Mo Ne mau! Maka ia langsung setuju untuk bertemu Jae In!
Mo Ne muncul di restaurant dengan berdandan manis, Jae in memujinya. Mo Ne semangat sekali, ia senang akan bisa bertemu Gun Wook. Jae in berkata ia tidak bilang kalau ia juga mengundang Mo Ne dan Mo Ne berkata tidak masalah.
Gun Wook muncul dan terlihat tidak terkejut melihat keduanya, dia duduk bersama mereka, dan berkata, Mo Ne, kau datang juga..halo. Jae In merasa puas dan tersenyum lebar tidak tahu drama apa yang ada di depannya...
Personal opinion,
Ok, ngga akan bicara soal akting, mereka semua bagus. Bahkan Han Ga In juga bagus, biarpun chemistry-nya dg Kim Nam Gil terlihat dipaksakan, halah..
Tapi personally, jika Gun Wook ini bukan diperankan Kim Nam Gil, aku dah ngga akan nonton Bad Guy. Why? krn kalo motivasinya cuma dendam masa anak2 (well, biarpun diusir, dimaki, luka permanen, ayah ibunya meninggal, anjingnya mati, ia masuk penjara anak2, kerja keras dari kecil, identitasnya kacau dsb dll..), ngga cukup untuk memporak-porandakan satu keluarga atau satu grup bisnis dengan cara apapun.
Kalo mau gentle, harusnya Gun Wook mendirikan sendiri prsh-nya, biarpun kecil (kaya punya Jin Ho) tapi terus bersaing dalam memperebutkan proyek dengan grup Haeshin. Kalo begitu..aku masih tertarik. Caranya mempermainkan cewek2 juga ngga benar (biarpun dibenarkan dengan semua motivasi menyedihkan-nya dan daya tarik alamiahnya), well let's see apa yang akan ditawarkan script writer untuk next episode. Karena ini baru episode 3, yg episode 4 & 5 minggu ini, tapi minggu depan Bad Guy tidak akan tayang karena World Cup.
Misalnya, kan bisa saja script-nya dibikin Haeshin grup ada di ujung tanduk dan prsh Gun Wook yg nyelametin Haeshin, trus Presdir Hong baru tahu kalo malaikat penolongnya itu anak yg dulu diusir, itu kan lebih menempelak grup Haeshin dan keluarga Hong. Trus akhirnya justru prsh Gun Wook mengakuisisi Haeshin grup dan Presdir Hong tiba2 jadi sopirnya Gun Wook. Mustahil? mungkin aja, lihat saja Lehman Brothers di Amerika, yang sudah ratusan tahun hancur juga. Bisa saja saham Haeshin hanya tinggal kertas biasa kalau ngga disuntik dana segar dari Gun Wook, kan lebih perih tuh buat Tuan Hong hahaha...
Sorry guys..but that's what I feel.
Bad Guy 2
Bad Guy 1